¤ Dreißig Kapitel ¤

26 12 2
                                    

Update!
Happy reading
Dont forget to vote and coment!

Matahari mulai menampakkan wujudnya dari arah timur, menandakan hari sudah pagi dan seharusnya mereka melanjutkan berjalan tapi saat melihat kondisi empat orang manusia yang tidak tidur semalaman membuat mereka mengurungkan niat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Matahari mulai menampakkan wujudnya dari arah timur, menandakan hari sudah pagi dan seharusnya mereka melanjutkan berjalan tapi saat melihat kondisi empat orang manusia yang tidak tidur semalaman membuat mereka mengurungkan niat.

Mereka lebih memilih melanjutkan tidurnya dan membiarkan empat orang itu tertidur meski satu jam saja, setelah matahari hampir saja berada diatas mereka akhirnya mereka terbangun.

Reva membuka matanya terlebih dahulu akibat terganggu dengan seseorang yang tertidur lelap dipahanya.

"Woi dah pagi bangun,"ujar Reva menampar pelan wajah Reyhan.

"Ais bentar, 5 menit lagi," jawab Reyhan lalu kembali menutup matanya menuju alam bawah sadar nya.

Geram dengan tingkah pemuda itu Reva menamparnya keras sampai Reyhan berteriak yang otomatis semua temannya terbangun.

"Kalian apaan sih pagi-pagi dah berantem kek suami istri aja, untung ga ada zombie yang ngedeket,"ejek Aska kepada temannya yang bucin.

"Kalau iya gua sih amin aja,"jawab Rey dengan senyum, tidak lupa memegang pipinya yang masih panas.

"Jan banyak gaya deh,"sarkas Reva kesal.

Bayangkan saja, di pagi hari sudah ada keributan? Entah apa gunanya keributan itu tercipta bukankah lebih baik mereka langsung berangkat? Karena persediaan makanan dan juga minuman mereka yang minim.

"Langsung berangkat?"tanya Jiian memastikan seluruh anggota telah bersiap untuk melanjutkan perjalanan panjang mereka.

"Iya lah, mau nunggu ampe ubanan lo?"Aya berjalan mendahului nya, dan telah siap melawan apapun yang mendekat.

"Dek, udah mendingan kakinya."Aksa beralih memastikan keadaan sang pujaan hati, apakah telah bisa berjalan atau masih butuh bantuan nya.

"Udah kak, sudah mendingan kok,"jawab Via tidak lupa dengan senyuman khasnya,"Palingan beberapa hari lagi aku sudah bisa berjalan sendiri,"sambungnya.

"Hah pusing gue liat orang pacaran pagi-pagi"sahut Putri saat melihat pandangan pertama setelah ia sadar adalah dua manusia yang sedang berpacaran tidak tau situasi.

"Udah sadar?"Reva melihat kearah Putri yang baru saja sadarkan diri dan langsung memberikan obat agar tidak pusing lagi.

"Kalo gue ga sadar berarti lo ngomong ma arwah njir."Putri mengambil obat tersebut dan meminum nya.

Baru saja ada keributan antara Reva dan Rey, sekarang malah keributan antara Putri dan Reva. Bisa tidak sih! Sehari saja gitu mereka damai tidak membuang waktu untuk hal bodoh seperti ini.

Daripada menunggu mereka berdua selesai berdebat, mereka semua lebih memilih meninggalkan dan biarkan saja dua orang itu mengejar dari arah belakang.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hav Av Blod ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang