²²¤ Zwei Und Zwanzig Kapitel ¤

27 15 1
                                    

Update!
Happy reading
Dont forget to vote and coment!

Matahari mulai terbenam, mereka yang awalnya hanya ingin mandi membersihkan diri menghilangkan lengket badan yang terasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Matahari mulai terbenam, mereka yang awalnya hanya ingin mandi membersihkan diri menghilangkan lengket badan yang terasa. Seperti lupa dengan niat awal, mereka malah bermain riang di bawah derasnya hujan tanpa mengingat waktu yang bisa di bilang cukup lama hanya untuk mandi dan bermain sabun dibawah air hujan yang terus turun.

"Hachim"

Putri yang sepertinya sudah menggigil kedinginan karena terlalu lama di bawah hujan bersin tiba-tiba, memberi isyarat bahwa tubuh nya terlalu lama dibiarkan kedinginan.

"Lo udah gemetar kek gitu ganti baju sekarang!"Aska berlari ke arah Putri karena mendengar bersin dari gadis itu dan menutupi kepala Putri dengan Almamater sekolah yang ia kenakan.

"Tap-"belum menyelesaikan ucapan nya Aska langsung menarik tangan nya ke arah mobil untuk bisa berganti pakaian tanpa peduli apa yang dirasakan gadis itu karena genggaman nya yang terlalu kuat.

Yang lain pun hanya menatap satu sama lain saat melihat sepasang sejoli itu pergi berjalan menjauh dari mereka.

"Apa gue baru sadar yah, kayak nya makin ke sini Aska makin gencer nunjukkin perasaan suka ke Putri deh,"Rey mengatakan isi kepalanya menyimpulkan gelagat dari kembaran Aksa tersebut yang memang seperti nya ingin mengungkapkan nya dalam waktu dekat.

"Gue juga baru sadar kalo Aska suka sama Putri."Reva bermonolok setelah berpikir keras dan menyimpulkan bagaimana sikap Aska kepada sepupunya tersebut.

"Tingkat peka yang sangat rendah,"ujar Anaya sambil menghela nafas dan menengadah kan tangan nya menampung hujan yang turun menikmati sensasi dingin yang menyapa tangan nya.

"Aku juga merasakan hal yang sama seperti Reva saat melihat sikap kak Aska yang sangat peduli kepada Putri,"entah datang darimana Via tiba-tiba menjawab perkataan Aya dan berada di sampingnya.

"Lo kek setan sumpah!"Anaya yang menyadari kedatangan Via melirik sesaat dan kembali ke aktivitas nya yaitu menampung rintikan hujan yang turun. Sangat tidak berfaedah memang.

Di saat yang sama tapi di tempat yang berbeda Aska yang berjaga di luar mobil menunggu pemilik hatinya selesai berganti pakaian.

Cklek

Putri keluar dan membawa sebuah handuk di tangannya.

"Gue udah, lo ganti baju sana,"menyerahkan handuk di tangannya kepada Aska. Aska yang paham pun langsung menerimanya dan masuk ke mobil tanpa sepatah kata pun.

Setelah menunggu beberapa menit Aska pun keluar dengan rambut yang basah. Dan tidak lupa handuk yang diberikan Putri malah di gunakan untuk menutupi kepala gadis itu yang masih basah.

"Kenapa kasih ke gue lagi?"Putri yang sedikit kaget dengan perilaku kakak kelas nya itu bertanya dengan menatap manik mata Aska mencari jawaban dari pertanyaan nya.

Hav Av Blod ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang