¤ Ein Und Vierzig Kapitel ¤

24 15 0
                                    

Update!
Happy reading
Dont forget to vote and coment

Setelah selesai mengobati Anaya, Via keluar ruangan diikuti oleh Aksa dan meninggalkan Anaya yang masih terkulai tidak sadarkan diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah selesai mengobati Anaya, Via keluar ruangan diikuti oleh Aksa dan meninggalkan Anaya yang masih terkulai tidak sadarkan diri.

"Anaya gimana, udah sadar?"tanya Putri khawatir, Via menggeleng pelan "Menurut ku, butuh beberapa jam bagi Anaya untuk sadar, dikarenakan benturan dikepalanya yang sangat keras"jawabnya dan diangguki oleh Putri.

Reyhan menudukkan kepalanya guna menahan emosi dengan kejadian yang baru saja menimpa mereka. Semua tediam, hanya suara rintikan hujan yang terdengar menghiasi ruangan, tak ada seorang pun dari mereka berniat membuka suara.

Setelah Via dan Aksa keluar dari ruangan itu, Jiian masuk ke dalam untuk berjaga siapa tau ada zombie di dalam sana karena pemuda itu benar-benar tidak ingin  gadis nya mati disini.

Setelah kepergian Jiian, Aska bersuara dikarenakan sangat penasaran dengan apa yang terjadi kepada Anaya dan Reva sebenarnya.

"Tunggu, ini sebenarnya ada apa,"Ujarnya penasaran dengan apa yang terjadi.

"Dia udah dorong Anaya dari lantai 2,"Sanggah Reyhan yang pastinya bertuju kepada Reva.

Reva menghapus air matanya pelan dan menetralkan pikirannya, dengan Putri yang menepuk pundaknya pelan.

"Gue ga dorong Anaya! Dan gue gaada niat buat bikin dia jatuh!"ujar Reva lelah jika selalu dia yang disalahkan atas jatuh nya Anaya.

"Gue lihat pake mata kepala gue sendiri! asal lo tau!"bentak Reyhan.

Pemuda itu melihat tajam kearah Reva, tidak peduli siapa gadis di hadapan nya tersebut. Sontak hal itu juga membuat beberapa dari mereka bingung apa hubungan Rey dengan Anaya?.

"Bingung gue, yang pacar nya lo itu Reva bukan Aya! Tapi kenapa Anaya yang lo bela yang status nya adalah T.E.M.A.N,"ujar Putri dengan penekanan di setiap kalimatnya.

"KARNA ANAYA SEPUPU GUE DAN GUE BERANI SUMPAH! SIAPA PUN YANG GANGGU DIA BERURUSAN SAMA GUE! TERMASUK SEPUPU LO ITU,"Bentak Rey.

"Sepupu? Maksud lo apa,'Tanya Aska sedikit kaget dengan penjelasan dari Reyhan.

"Anaya Sepupu gua,"Jawab Rey terus terang yang membuat semua tatapan seisi ruangan tertuju kepadanya.

"Jadi lo Sepupuan sama anaya dan kami ga tau?"sanggah Aska dengan nada sedikit tinggi pasalnya dia sudah lama berteman dengan Reyhan tapi ia baru saja tau tentang Fakta bahwa Rey adalah sepupunya anaya.

"Parah lu Rey, bisa-bisanya lo nyimpen rahasia ini dari kita,"Timpal Aksa dengan Reaksi sama seperti kembarannya.

Ya begitulah keluarga emer, mereka tidak pernah membuka privasi keluarga mereka kepada siapapun bahkan teman terdekat mereka sekalipun

"Lalu? Mentang-mentang anaya sepupu lo, trus lo berhak gitu buat nuduh sepupu gua kek gitu?"Bentak Putri berusaha membela Reva.

"Tapi itu memang kenyataannya,"Sangah Reyhan lalu melirik Reva tajam.

Hav Av Blod ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang