13. Zuri

6.9K 801 59
                                    

Kilas balik...

Mengetahui Sang Pangeran kini tergeletak tak berdaya ditanah membuat Zuri mengangkat kepalanya.

Ia melihat kondisi Sang Pangeran yang kini tengah tertidur pulas akibat bius yang ditebarkannya.

"Cukup ampuh." Pikir Zuri.

Zuri mengangkat tubuhnya berdiri dari kondisi jongkoknya, lalu meregangkan tubuh.

"Pegal juga jika harus berlari sejauh ini, untung saja aku bisa menipunya. Jika tidak, habislah diriku." Ucap Zuri sembari melihat kearah Sang Pangeran.

Zuri membalik tubuh Sang Pangeran yang berada dalam posisi telungkup, ia membenarkan posisi tidurnya.

Ia kemudian mendudukkan diri nya di tanah, merapatkan kedua paha nya dan meletakkan kepala Sang Pangeran di paha sebagai bantalan.

"Kau sangat tampan Yang Mulia." Ujar Zuri yang memperhatikan wajah Jaemin.

Zuri arahkan tangannya untuk menyentuh wajah Sang Pangeran, tangan lentik dan halusnya mulai mengusap wajah Sang Pangeran, dimulai dari kening, mata, pipi, hidung bahkan bibir Sang Pangeran tak luput dari sentuhannya.

"Tuhan menciptakan mu dengan sangat sempurna, Yang Mulia." Ucap nya sembari tersenyum, masih senang melihat wajah tampan Jaemin.

Sembari memangku Sang Pangeran, Zuri mulai bercerita.

"Aku tahu bahwa selama ini kau mencariku, aku selalu memperhatikan gerak-gerikmu Yang Mulia,"

"Kau bahkan membuat sebuah taman yang cantik untukku,"

"Betapa romantisnya dirimu..." Ujarnya dibalik selendang yang menutupi sebagian wajahnya.

"Tapi aku tak bisa menunjukkan diriku dihadapanmu, Yang Mulia."

Ia melihat kearah sekitar, "Aku harus membawamu kembali, keluar dari hutan ini!"

Zuri mulai berjongkok, ia arahkan posisi Sang Pangeran untuk berada dibelakang punggungnya.

"Kau ternyata berat juga ya." Keluhnya ketika membopong tubuh Jaemin.

Cukup lama Zuri berjalan menuju tempat kuda Jaemin berada.

Beberapa kali ia harus berhenti karena kelelahan, tidak dapat di pungkiri bahwa mengangkat tubuh Jaemin benar-benar menguras tenaganya.

"Akhirnya kita sampai." Ucap Zuri menghela napas lelah.

Tubuh Jaemin ia pindahkan diatas kuda dengan posisi telungkup, sepatu dan senjata-senjata yang dibawa Jaemin pun di kumpulkannya.

"Mohon bantuanmu ya Max." Ucap Zuri kepada kuda jantan milik Sang Pangeran.

Seakan mengerti dengan apa yang dikatakan oleh Zuri, Max mengeluarkan suara besar sebagai pernyataan "Ya" atas permintaan Zuri, membuat Zuri tersenyum senang.

Zuri mulai berjalan kembali, memandu sang kuda agar mengikuti arahannya, ia berencana membawa Jaemin ketepi hutan agar mudah ditemukan orang nantinya.

Membutuhkan waktu yang tak sebentar agar ia bisa sampai ke tepian, ia hanya mengandalkan kakinya untuk berjalan menyusuri hutan.

"Sepertinya ini sudah cukup." Ucap Zuri ketika sampai disebuah pohon besar yang ada ditepi hutan.

Zuri kemudian mengangkat lagi tubuh Jaemin untuk diletakkan dibawah pohon tersebut. Namun, tangan Jaemin tak sengaja menggeser selendangnya, mengakibatkan selendang yang menutupi wajahnya terlepas.

UZURI || JAEMJEN✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang