23. Gossip

6.6K 833 37
                                    

Sssttt...
Ssstttt...

"Kau sudah mendengar gosip yang beredar dua hari ini?" Tanya seorang wanita memulai obrolan.

"Gosip apa? Terlalu banyak gosip yang aku dengar di istana ini." Balas sang lawan bicara.

"Aisshhh kau sungguh payah. Tentu saja gosip yang berasal dari kediaman Putra Mahkota."

Merasa tahu dengan apa yang di bicarakan oleh teman nya, wanita lain nya pun menyahut mengerti, "Oh aku tahu, tentang Putra Mahkota yang menyembunyikan seseorang di kamar utama kediaman nya kan?"

"Benar. Kabar menghebohkan itu bahkan sudah bukan menjadi rahasia lagi, banyak pelayan yang sudah mengetahui nya bahkan penasaran dengan apa yang di sembunyikan oleh Yang Mulia."

"Dua hari yang lalu, aku mendapatkan info bahwa Yang Mulia menangkap seseorang di belakang kediaman nya. Aku mendengar kabar itu dari seorang pengawal yang dibawa oleh Yang Mulia."

"Apakah orang yang ditangkap oleh Sang Pangeran itu yang berada di dalam kamar utama sekarang?" Tanya nya lagi.

"Mungkin saja. Tapi siapa dia? Seistimewa apa dia sampai bisa tinggal di kamar utama milik Yang Mulia? Permaisuri sendiri bahkan belum pernah memasuki kamar itu."

"Aku sungguh merasa penasaran dengan seseorang yang berada di kamar itu, tidak ada satupun dari pelayan yang bisa memasuki kamar itu. Aku hanya melihat Yang Mulia beberapa kali mengantarkan makanan ke dalam nya, setelah itu pintu di kunci kembali oleh Yang Mulia dan di jaga oleh beberapa pengawal." Ucap panjang lebar wanita itu.

"Apa jangan-jangan orang yang di sembunyikan Yang Mulia itu adalah simpanan nya? Atau selingkuhan Yang Mulia?" Celetuk wanita lain nya.

Plakkk...

"Husss sembarangan, jaga mulut mu, berani sekali kau menyebutnya simpanan. Mungkin saja itu adalah calon istri baru atau selir Yang Mulia." Balasnya setelah memberi pukulan yang cukup keras kepada teman nya.

"Maksud mu Putra Mahkota ingin menikah lagi?"

"Bisa jadi, bukan kah itu hal yang lazim bagi penerus kerajaan memiliki lebih dari satu pendamping? Raja kita saja memiliki dua istri."

Wanita yang mendapatkan jawaban dari teman nya hanya mengangguk paham, "Apapun itu semoga membawa dampak yang baik bagi kerajaan ini. Seperti hal nya saat Raja menikahi Selir Agung, beliau langsung di anugrahi anak lalu di susul dengan kehamilan Sang Ratu."

"Hmmmm semoga saja. Aku sudah tidak sabar ingin melihat Pangeran Jaemin memiliki seorang anak. Pasti akan sangat tampan jika ia seorang laki-laki."

"Aku juga berharap begitu. Sudahlah kita harus bersiap-siap mengantarkan barang bawaan Selir Agung. Nanti dia akan marah dan mengamuk kepada kita." Ajak teman si wanita yang dibalas dengan anggukan.










¤¤¤










"Terhitung sudah tiga hari aku berada disini." Keluh Jeno yang tengah bersandar di ranjang tidur nya.

Jeno bangkit dari duduk nya kemudian berdiri di tepi jendela, ia menatapi taman indah yang berada di dekat tempat tinggalnya.

Tidak banyak yang bisa Jeno lakukan semenjak di tangkap oleh sang calon penguasa Orbey.

Berbaring, makan, melamun, tidur, bahkan berbicara terhadap diri nya sendiri. Hanya itu yang dapat di lakukan oleh Jeno.

"Hahhhh...." Keluh Jeno lagi kesekian kali nya.

Jeno melihat ke sekeliling kamar nya. Kamar yang diberikan oleh Jaemin ini memiliki interior yang sangat mewah, dengan perabotan yang lengkap dan memiliki harga fantastis.

Di dalam kamar ini Jaemin bahkan telah menyediakan pakaian yang khusus untuk Jeno, pakaian berbahan sutra dengan desain mewah yang nyaman untuk dikenakan. Jaemin juga menyediakan perhiasan serta aksesoris yang mewah untuk di kenakan Jeno. Semua terasa seperti di rencanakan, jauh-jauh hari dipersiapkan oleh Jaemin dalam menyambut kedatangan Jeno.

"Aku merindukan mu ibu~" Rajuk Jeno ditepi tempat tidurnya.

Ia melihat ke arah makanan yang sudah dibawa oleh Jaemin, memandang tak nafsu, tak berselera.

"Apa yang akan di lakukan oleh Ibu jika dia mengetahui bahwa aku berada disini? Marah atau justru bahagia?" Ujar Jeno kepada dirinya sendiri.

Jeno memainkan jemari lentik nya, ia bersungut menumpahkan segala kekesalan nya.

"Aku ingin bebas, aku tidak ingin terkurung disini, aku ingin kabur, tapi bagaimana caranya?"

Jeno memandang ke pintu ruangan kamar nya, "Penjagaan disini sangat ketat."

Jeno terdiam untuk beberapa saat, mata nya mulai berkedip-kedip pelan tanda mengantuk, sebelum benar-benar tertidur, ia bersuara kembali.

"Apa pada akhirnya perkataan ibu benar? Takdir tidak memperbolehkan ku pergi dari sini?" Lirihnya pelan.







🌸🌸🌸







*Note

My precious love❤

My precious love❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
UZURI || JAEMJEN✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang