18. Agenda

6.3K 799 93
                                    

Eungg...

"Hei bangunlah, ini sudah pagi, kita harus bersiap-siap untuk bekerja." Ucap Jeno kepada temannya.

"Sebentar lagi, kumohon. Aku masih lelah." Gumam Hyunjin.

Jeno yang jengah dengan Hyunjin lalu mencubit kuat lengannya.

"Aaarrgghh..." Teriak Hyunjin lantang ketika merasakan sakit pada lengan kanannya.

"Kau tidak bisa bersabar sekali ya, aku masih lelah tahu karena mencari pesanan yang kau minta tadi malam." Celoteh Hyunjin sembari bangkit dari tidurnya.

Hyunjin melihat ke arah Jeno yang tengah berkaca di depan cermin.

"Penampilan mu kembali seperti semula ya, kumal dan buruk rupa. Aku jadi rindu dengan tampilan Tuan Muda cantik yang ku lihat tadi malam." Goda Hyunjin sembari mengedipkan sebelah matanya ke arah Jeno.

Jeno hanya merotasikan matanya kemudian melihat ke arah Hyunjin.

"Bisakah kau tidak memanggilku Tuan Muda? Cantik? atau semacamnya. Aku muak Hyunjin. Kau ingin rahasiaku terbongkar lalu aku akan di hukum jika tertangkap?" Kesal Jeno.

"Maaf aku tidak akan begitu lagi kok." Gumam Hyunjin ketika dimarahi.

"Ngomong-ngomong bagaimana caramu untuk menutupi aroma tubuhmu Jen? Aku tidak menghirup wangi apapun sedari tadi?" Tanya Hyunjin.

Jeno yang mendapat tanya dari Hyunjin kemudian membalas, "Aku mengoleskannya dengan obat khusus yang diberikan oleh paman Liu selagi aku membaluri tubuhku dengan tanah."

"Paman Liu? Siapa?" Tanya Hyunjin.

"Bos kita selama bekerja ditoko." Ujar Jeno santai.

"Jadi selama ini dia sudah tau tentang penyamaranmu Jeno?" Kaget Hyunjin.

"Tentu saja sudah. Coba kau pikir mana ada seorang saudagar kaya yang mau memperkerjakan orang jelek di toko nya jika dia tidak tau siapa orang itu. Paman Liu lah yang pertama kali mengetahui identitasku ketika aku menginjakkan kaki di negara ini." Jawab Jeno.

Hyunjin ternganga tidak percaya, "Pantas saja bos tidak pernah memukul mu dan hanya memarahi saja, ternyata dia sudah mengetahui identitas mu."

"Yah begitu lah. Karena kau sudah tahu, kau harus menjaga rahasia ini baik-baik. Jangan sampai bocor, jika aku tertangkap maka aku akan menyeretmu juga supaya kita dihukum bersama-sama." Ancam Jeno.

Hyunjin menggeleng keras mendengar ancaman Jeno, ia membalas, "Aku tidak akan berani membongkarnya, tapi melihat situasi dimana kita berada sekarang, akan sangat berbahaya bagimu berada di istana ini, apalagi—" Jeda Hyunjin ragu.

"Apalagi apa? Lanjutkan!" Perintah Jeno.

"Apalagi ada Pangeran Jaemin yang sangat terobsesi untuk menemukan mu, aku yakin jika kau tertangkap olehnya, ia akan mengurung mu dikamar nya lalu memperkosa mu." Mesum Hyujin kearah Jeno sembari menghayal yang bukan-bukan.

Bruukkkk...

"Aaauuuhhh... Sakit bodoh!" Pekik Hyunjin.

"Bersihkan otakmu dari hal yang tidak senonoh itu." Amuk Jeno.

"Maaf, aku kan hanya berimajinasi saja tentang kau yang digagahi oleh Pangeran Jaemin. Pasti sangat menggairahkan." Ucap Hyunjin tanpa sadar memancing emosi Jeno lagi.

Brruukkkk...

Brukkkk...

Pukulan pada kepalanya sekali lagi diterima oleh Hyunjin, dengan sakit yang tidak main-main tentunya.

UZURI || JAEMJEN✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang