36. Alaska

4.9K 632 49
                                    

Netra menggulir tenang meski dalam kondisi terkejut, Jeno berusaha untuk menetralkan nafas nya sejenak karena ia tahan ketika mendengarkan penuturan sang pria.

Birai yang terbuka kini mengatup, raut wajahnya perlahan mulai tenang maka tanpa menunggu lama ia mulai merespon ucapan pria yang merengkuh tubuh nya.

"Aku sudah ketahuan ya?"

Meskipun mulai bisa mengatur ekspresi, nyata nya tubuh Jeno masih merasakan gugup yang teramat sangat, apalagi ketika memperhatikan raut wajah sang dominan yang menatap nya dengan tatapan ingin mengkuliti, entah karena rasa kepemilikan yang membara atau karena kekecewaan yang dalam di relung hati nya.

"Mengapa kau berbohong?"

Jaemin berujar sembari kedua tangan nya menggeratkan rengkuhan pada pinggang ramping sang kekasih, tak ingin merasakan kehilangan lagi dengan nihilnya presensi. Jemari tangan nya yang kekar ia bawa untuk mengelusi pualam merona si pemuda, tak ada henti nya ia mengagumi paras elok dan luar biasa cantik pemuda di hadapan nya. Ingin bertaruh bagaimana pun Jaemin tetap akan kalah telak jika sang kekasih disandingkan dengan manusia manapun, keindahan putera Zurian mutlak tak ada tandingnya.

"Aku menyamar untuk menutupi identitas ku, jika aku jujur sama saja aku menyerahkan diri Yang Mu—"

Belum sempat menyelesaikan ucapan nya, jemari Jaemin lebih dulu mengatupkan bibir sang kekasih, "Jangan memanggilku dengan panggilan itu, sangat terasa asing di telinga."

Jeno mendengus, "Jauh sebelum identitas ku terbongkar, kau masih biasa-biasa saja mendengarnya Jaemin, lalu sekarang mengapa tampak ingin berbeda? Apa karena status ku?"

Jaemin mengangguk tak ingin berbasa-basi, "Jika sedari awal kau sudah tau, kau seharusnya hanya memanggil ku dengan nama, tak perlu memanggil dengan gelarku."

Birai Jeno mengatup, enggan untuk berdebat lagi, "Terserah, kalau begitu bisa kau lepaskan tangan mu?"

Mendengar ucapan dari Sang Zurian membuat Jaemin bungkam, raut nya kembali mendatar meski tadi sempat tersenyum pelan, ia lantas semakin menggeratkan pelukan nya, tak ingin pemuda cantik itu lepas dari genggaman.

"Kau tidak akan bisa lepas dari ku!" Mutlak tak ada penolakan, Jaemin mengujarkan kepemilikan tepat di telinga Jeno, membuat Jeno yang mendengar mendadak merinding, ia merasa mati kutu sekarang.

"Jika kau sudah tau tentang status ku seharusnya kau tak melakukan ini Jaemin, ini sangat lancang!" Mati-matian Jeno berusaha melepaskan jeratan lengan kekar Jaemin pada tubuh nya. Namun nihil, kekuatan sang dominan memang tak ada dua nya. Jaemin yang tengah mendominasi nya membuat ia tak bisa berbuat apa-apa. Ia menyerah, membiarkan sang pria berlaku seenaknya.

"Aku menyerah, apa yang ingin kau ketahui tentang ku?"

Jeno menatap ke arah Jaemin yang sudah mulai meluruhkan raut datar, air wajah nya kini tampak tenang meski jeratan lengan nya masih saja kuat.

"Siapa diri mu?"

Sebelah alis Jeno menukik tanda tak mengerti, "Kau baru saja membongkar identitas ku, lalu untuk apa kau bertanya lagi?"

"Bukan itu yang ingin ku tanyakan."

Jeno menatap kesal ke arah Jaemin yang tampak biasa-biasa saja —dipikiran nya, "Jadi apa yang ingin kau tanyakan?"

"Siapa diri mu?"

Kembali Jaemin bertanya hal yang sama membuat Jeno kesal bukan main, "Nararya Jeno Zurian, Putera Mahkota dari Kerajaan Zavier."

Jaemin tersenyum kecil, tangan nya lantas berpindah untuk meraih jemari kanan sang kekasih tanpa sepengetahuan sang empu, Jeno yang masih tidak menyadari langsung di buat terpaku dengan tindakan dari Sang Ecazkar.

UZURI || JAEMJEN✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang