Seragam formal yang membungkus tubuh tegap itu kini telah terpakai apik pada seorang pria yang akan menghadiri prosesi penting dalam hidupnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pangeran Jaemin yang akan berganti menjadi Raja Jaemin kini sedang berdiri menatap dinding yang ada di dalam kamar tidurnya.
Sejak setengah jam yang lalu netra teduh Sang Pangeran terus saja memperhatikan sebuah lukisan besar yang terpajang indah di kamarnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Potret Sang kekasih, Jeno Zurian.
Sebuah helaan terdengar dari birai nya ketika selesai memperhatikan lukisan tersebut, ada sebuah kegundahan yang di alami nya sejak menatap lukisan itu.
Sejak Jeno meninggalkan nya, Jeno tak pernah sekalipun membalas surat nya. Sudah sebulan lama nya ia berusaha untuk berkomunikasi dengan Jeno, mengirimkan surat pertanda kerinduan nya namun nihil tak mendapatkan balas.
Setelah tahu identitas Jeno yang sebenarnya, Jaemin tahu bahwa cara nya untuk memiliki pemuda cantik itu akan semakin sulit, terlebih lagi kerajaan mereka sedari dulu merupakan musuh sejak terjadinya kudeta, poin tambahnya yaitu ayah dari sang kekasih yang mungkin menjadi penyebab tak sampai ada balasan nya surat pada dirinya.
Jaemin pernah mengirimkan mata-mata nya pada minggu lalu, namun hal yang di dapatkan nya adalah kabar mengenai mati nya mata-mata tersebut. Jaemin ingin marah dan melayangkan protes namun apadaya ketika sadar bahwa itu adalah tindakan yang salah. Mengirimkan mata-mata merupakan suatu tindakan tak terpuji bagi seorang Raja.
"Yang Mulia...."
Suara seseorang menginterupsi waktu kesendirian Jaemin, membuat pria tersebut kini menatap seorang wanita yang memanggilnya.
Alis Jaemin yang tadi terangkat sebelah perlahan mendadak turun ketika mengetahui siapa yang memanggilnya, pelayan dari sang Selir, Karina.
"Ada apa?"
"Maaf menginterupsi Yang Mulia, waktu pemberkatan Yang Mulia akan berlangsung sebentar lagi." Karina menjawab setelah memberikan penghormatan kepada pria tersebut.
Jaemin mengangguk tanpa banyak bertanya, ia mengangkat tangan nya membuat gestur menjauh namun Karina masih saja berdiam diri ditempatnya.
"Ada apa lagi? Kau sudah menyampaikan tugas mu, pergilah!"
