19. Investigation

6.3K 781 61
                                    

"Sudah kau dapatkan warna yang dibutuhkan?" Tanya Jeno kepada Hyunjin.

"Sudah. Aku mendapatkan warna yang kau minta dari para penjaga yang berada di perpustakaan istana." Jawab Hyunjin.

"Baiklah, letakkan saja disitu. Aku akan menggunakannya nanti." Ujar Jeno seraya kembali melukis.

Belum sempat Hyunjin mendudukkan dirinya, seorang pengawal yang berada di depan ruang kediaman ratu datang menyampaikan pesan.

"Apa ada yang bernama Jeno disini?" Tanya pengawal.

Merasa namanya terpanggil, Jeno mengangkat tangannya sembari menjawab, "Ya, saya."

"Anda di panggil untuk menghadap Yang Mulia Pangeran Jaemin." Ucap si pengawal lagi.

"Hahh? Saya? Untuk apa?" Kaget Jeno, jantung nya tiba-tiba saja berdebar mendengar nama Pangeran Jaemin disebut.

"Saya hanya menyampaikan pesan. Mari ikuti saya." Pinta si pengawal.

Jeno yang masih terdiam kemudian disenggol oleh Hyunjin.

"Pergilah. Yang Mulia bisa murka kalau kau membuatnya menunggu lama." Bisik Hyunjin.

Setelah di beritahu oleh Hyunjin, Jeno pun pergi mengikuti si pengawal yang akan membawanya menemui Sang Pangeran.

Selama di jalan, Jeno tak henti-hentinya berpikiran yang aneh-aneh.

"Mau apa dia menemuiku? Tumben sekali. Apa jangan-jangan dia sudah tahu? Tapi bagaimana bisa?" Batin Jeno bertanya-tanya.

Terlalu larut dalam pikirannya, Jeno tak sadar bahwa ia telah sampai ditempat Jaemin berada.

"Masih ingin berdiam diri disitu?" Tanya Jaemin memecah keheningan.

Jeno yang tersentak dengan pertanyaan Sang Pangeran kemudian memberi hormat.

"Maafkan hamba Yang Mulia." Ucap Jeno dalam keadaan membungkuk.

Jaemin mendekat ke arah Jeno, ia perhatikan posisi Jeno yang masih membungkuk ke arahnya.

"Angkat kepala mu!" Perintah Jaemin.

"Hamba tidak berani untuk mengangkat kepala hamba Yang Mulia." Jawab Jeno.

"Ya sudah terserah kau saja jika ingin menunduk terus. Ikuti aku!" Perintah Jaemin lagi.

"K-kita a-akan kemana Yang Mulia?" Tanya Jeno terbata-bata.

"Kita akan ke kandang kuda milikku." Ujar Jaemin kemudian berjalan meninggalkan Jeno.

Jeno yang tertinggal oleh Jaemin kemudian mengikuti langkahnya dibelakang.

"Ada keperluan apa Yang Mulia memanggil hamba?" Tanya Jeno hati-hati.

"Aku hanya ingin berbincang saja. Apa lukisan yang kau kerjakan di istana Ratu sudah selesai?" Tanya Jaemin.

"Sudah hampir selesai Yang Mulia. Mungkin dalam beberapa hari lagi lukisan tersebut sudah bisa dipajang di kediaman Sang Ratu."

Jaemin menghentikan kakinya sejenak lalu memperhatikan fisik dan pakaian yang Jeno kenakan.

"Apa kau tidak pernah membersihkan dirimu sebelumnya? Dirimu terlihat kotor sekali seperti tidak pernah mandi."

Jeno terdiam sejenak sebelum menjawab, "Hamba mempunyai alergi dengan air Yang Mulia, itulah sebab nya hamba tidak pernah membersihkan diri hamba." Jawab Jeno dengan sedikit kebohongan.

"Alergi air? Aneh sekali. Baru pertama kali aku menemukan manusia seaneh diri mu. Apa yang akan terjadi memang nya jika tubuh mu terkena air?" Tanya Jaemin lagi.

UZURI || JAEMJEN✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang