20. Full Moon

7.1K 805 50
                                    

Acara perburuan yang di adakan oleh istana selama dua hari berturut-turut berhasil terselenggarakan dengan baik.

Perburuan ini diikuti oleh hampir seluruh ksatria terbaik dalam kerajaan Orbey, tak terkecuali Jaemin beserta teman-teman nya.

"Aku tahu kau akan keluar sebagai pemenang nya Yang Mulia." Ujar Jisung pada Jaemin. Mereka sedang bersantai di pendopo yang berada diluar istana.

"Itu benar, kau selalu saja menang di setiap tahun nya. Tidak ada guna nya aku mengikuti perburuan ini jika tahu kau yang akan selalu mendapat peringkat pertama." Sela Chenle menambahkan.

Jaemin yang mendengar ocehan teman-teman nya hanya tersenyum tipis.

"Itu bagus bukan? Artinya aku bisa lebih berkembang dari tahun ke tahun, buktinya kalian sama sekali tidak bisa mengalahkan ku sampai sekarang!" Sombong Jaemin.

"Ya ya ya aku tahu. Jangan tunjukkan raut wajah menyebalkan mu itu, tanganku terasa gatal ingin menonjok nya!" Ujar Renjun kesal.

Ucapan dari Renjun menimbulkan gelak tawa di antara mereka yang tengah bersantai di sore hari itu.

"Ngomong-ngomong dimana Mark? Sejak pengumuman tadi aku tidak melihat batang hidung nya?" Tanya Chenle.

"Dia sedang melihat anak nya sekarang, anak nya sedari tadi rewel tak bisa diam." Ujar Haechan.

"Apa-apaan dengan kata 'anak nya' itu. Dia anak mu juga bodoh, anak kalian berdua!" Ucap Renjun kesal seraya melemparkan botol kepada Haechan.

Duggg...

"Aduh sakit bodoh, aku kan hanya bercanda. Kau selalu saja marah-marah terhadapku." Keluh Haechan sambil mengelus kepala nya yang terkena timpukan.

"Tingkah mu yang menyebalkan itu yang selalu membuat aku kesal."

"Dasar sumbu pen—" Belum selesai Haechan berkata, ucapan nya diputus oleh Jaemin.

"Sudah lah berhenti bertengkar. Kalian itu sudah dewasa, seharusnya lebih bisa untuk mengontrol emosi." Nasehat Jaemin.

Mendengar apa yang dikatakan Jaemin membuat Haechan dan Renjun yang ingin melanjutkan adu bacot nya terhenti seketika.

"Aku ingin mengajak kalian untuk minum-minum di kediaman ku nanti malam." Ucap Jaemin.

"Untuk apa? Bukan kah besok akan diadakan pesta besar-besaran sebagai bentuk perayaan terselenggarakan nya perburuan ini?" Tanya Jisung.

"Pesta besok akan dilaksanakan bersama rakyat. Aku hanya ingin berkumpul bersama kalian saja malam ini."

Chenle yang diam memperhatikan sedari tadi kemudian bersuara, "Apa kau tidak takut dimarahi oleh Ratu jika minum-minum malam nanti?"

"Tidak. Asalkan tidak ketahuan, aku rasa akan aman-aman saja." Balas Jaemin santai.

"Hahhh kau ini. Aku jadi tidak bisa berkata apa-apa lagi." Hela Jisung.

"Aku mau pergi dulu. Jangan lupa untuk nanti malam, aku menunggu kalian." Ujar Jaemin sebelum melenggang pergi meninggalkan teman-teman nya.










¤¤¤










"Sudah lebih dari dua minggu kita berada disini, kapan kita akan kembali Jen?" Tanya Hyunjin.

"Aku tidak tahu. Setiap kali aku ingin berpamitan pada Ratu, dia selalu saja berusaha untuk menahan ku, padahal lukisan yang diminta oleh Pangeran Jaemin telah kita selesaikan." Jelas Jeno.

Penjelasan dari Jeno menimbulkan keluhan lagi dari Hyunjin.

"Kau tahu tentang pengawal yang beberapa hari lalu ditempatkan di dekat ruangan kita? Dia selalu saja mengawasi ku Jen." Keluh Hyunjin.

UZURI || JAEMJEN✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang