Dalam gendongan Jaemin, Jeno menggeliat gelisah, ia tidak bisa menutup mata nya dengan tenang, ada hal aneh yang terjadi pada tubuhnya, sensasi asing yang tidak lagi sama seperti tahun-tahun sebelumnya.
Suhu tubuhnya memanas dalam rengkuhan Jaemin, dengan perlahan ia membuka kedua netra meski tidak bisa membulat sempurna, tangan nya yang mengalung di leher Jaemin kian mengerat, ia semakin bergantung pada tubuh Jaemin, nyaris terasa seperti tercekik pada sang pria.
"Jaemin..." Panggil Jeno dengan mendayu membuat atensi sang kekasih teralihkan padanya.
"Ada apa sayang?" Jaemin bertanya dengan sangat lembut, ia pun semakin mempercepat langkahnya karena melihat kondisi Jeno yang tampak tak nyaman.
"Tubuh ku terasa sangat aneh, nghh panas."
Jeno menutup mata nya berusaha meredam gejolak aneh pada tubuhnya, namun semua terasa sia-sia ketika ia malah semakin ingin mendekap Jaemin, tak ingin laki-laki itu menjauh darinya.
Jaemin membaringkan tubuh Jeno pada tempat tidur, ia rapikan kemeja lelaki pujaan nya yang sedikit tersingkap, memperlihatkan perut mulus sang kekasih yang tampak indah.
"Mengapa kau tampak sangat cantik malam ini hmmm? Kau terlihat seperti malaikat yang tak berdosa."
Jaemin mengelus surai Jeno dengan sayang, menenangkan sang pujaan yang masih berusaha memejamkan mata. Untuk beberapa saat ia masih tampak biasa saja, namun pada detik berikutnya suatu gejolak aneh mulai dirasakan Jaemin pada tubuhnya.
"Kenapa dengan tubuh ku?" Jaemin menggeram merasakan panas yang perlahan mengerogoti tubuhnya, keringat mulai membanjiri pelipis disertai raut gelisah yang turut serta meramaikan.
Ia bangkit dari duduknya, menjauhi diri dari Jeno yang masih terbaring.
Geraman tertahan terdengar dari birai, bagian selatan nya mendadak menegang merasakan sensasi yang kini merambati nya. Jaemin terangsang, itu semua karena Jeno.
"Jaemin..."
Dengan nada halus yang terdengar mendayu Jeno memanggil Jaemin yang semakin menjauh darinya. Netra pemuda itu perlahan terbuka dan Jaemin mendadak terkejut sekaligus terpesona dengan apa yang di lihat nya.
Netra sang kekasih kini tak lagi berwarna sehitam malam, iris itu kini berganti dengan sayup kebiruan, tubuh Jeno mendadak mengeluarkan cahaya putih kebiruan yang membuat Jeno tampak sangat mengagumkan. Layaknya bidadara yang di utus Dewa untuk menunjukkan pesona nya.
Jeno turun dari ranjang nya, mendekati Jaemin yang masih berdiam di tempat, enggan mendekat meski sang kekasih telah memanggil.
"Mengapa kau menjauh? Kau takut Jaemin?"
Seperti dejavu, Jaemin seperti pernah mendengar kalimat yang sama, entah dengan siapa dan entah dalam konteks apa, kepala nya mendadak berdenyut membuat ia mengerang tertahan.
"Tidak, kau justru sangat cantik."
"Jaemin..."
"Aku mencium aroma mawar dari tubuh mu."
"Jaemin..."
"Tidakkah kau percaya bahwa kau terlihat sangat cantik malam ini?"
Berbagai rentakan kalimat kian mengisi kepala Jaemin seiring Jeno memanggil nama nya, pemuda itu berjalan dengan sempoyongan mendekati sang pria yang kini terduduk. Nyeri hebat mendadak kini dirasakan nya hingga membuat Sang Pangeran ingin berteriak saja.
"Jaemin..."
"Aku menyukai mu Zuri, bila dewasa nanti aku ingin kau menjadi istri ku."
Tepat pada panggilan terakhir yang terlontar dari birai Jeno bersamaan dengan henti nya kalimat tersebut, Jaemin perlahan menegakkan diri nya, ia berjalan mendekati Jeno yang tampak sangat spesial malam ini, aroma tubuh nya kian pekat seiring Jaemin mendekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
UZURI || JAEMJEN✔
Fantasy잼젠 [Kingdom x Fantasy] Dalam bahasa Swahili, UZURI memiliki makna "keindahan" WARNING !!! TOP! JAEMIN BOTTOM! JENO Start : 17 - 05 - 2022 End : 10 - 07 - 2023