43. Chapter

4.4K 507 41
                                    

Perbatasan Qatar menjadi perbatasan yang menjadi pusat antar perpisahan wilayah negara dibenua Alaska. Di patok sebagai pemisah antara kerajaan Orbey, Yowa, Turqish dan Zavier.

Memiliki wilayah yang luas dengan seluruh hutan yang menjadi ladang penghias, tak memiliki kuasa namun ternyata berkuasa membagi wilayah kerajaan yang ada disana.

"Tepat di arah selatan kita akan memasuki kerajaan Orbey Yang Mulia."

Runggu seorang pemuda menyapa manakala dirinya menunjuk tempat yang sang majikan perintahkan.

"Apa Yang Mulia yakin ingin kesana?" Tanya nya lagi memastikan, namun justru berbuah decakan tak senang.

"Kau terlalu banyak bicara omong kosong!" Lucas mendecak, menatap tajam Xiaojun yang tengah berada dibelakang nya.

Sepasang bawahan dan majikan itu kini sedang menaiki kudanya tepat di atas bukit Qatar, memandang jauh daerah yang dituju dengan maksud tertentu.

"Tapi Yang Mulia, jika kita ketahuan kita akan ditangkap. Kerajaan Orbey bukanlah kerajaan yang mudah untuk kita tangani."

Masih berusaha untuk meyakinkan sang majikan namun perkataan nya hanya dianggap bualan semata. Tekad sang penguasa sudah bulat, melakukan aksi mata-mata terhadap kerajaan yang menjadi musuhnya.

"Sekali lagi kau bicara maka aku akan memotong lidah mu!"

Ctass!!!

Lucas kemudian mengerakkan tali kemudi pada kuda nya, yang mana membuat ia meninggalkan Xiaojun yang berada dibelakang.

"Anda sungguh mencari lawan yang salah Yang Mulia!"








¤¤¤








Sepucuk surat berlapiskan kulit hewan dengan tinta hitam itu terjatuh begitu saja di lantai ketika Jeno selesai membaca isi nya. Sontak hal tersebut menimbulkan tanda tanya bagi mereka yang melihat.

"Yang Mulia!"

Winter berseru panik ketika sebuah kata terucap dari birai Jeno diikuti oleh tangan nya yang bergerak gemetar, tak lama setelah itu setetes air mata langsung lolos dari pelupuk tanpa perlu ditahan.

"Ibunda..."

Tanpa bisa dicegah lirihan pilu itu terlontar seketika yang mana membuat Jeno sempat mematung sesaat untuk berdiam diri namun setelah itu refleks tubuhnya bergerak untuk membawanya beranjak dari sana.

"Yang Mulia!"

Jeno berlari meninggalkan ruangan tersebut, perasaan gelisah dan cemas benar-benar menghantuinya manakala membaca surat mengenai kabar sang ibu. Ibu nya tengah sakit dan menunggu kedatangan nya.

Aksi Jeno yang berlarian itu menimbulkan tanya bagi para pengawal serta pelayan yang melihat, beberapa dari mereka mulai berbisik-bisik ketika mendapati Jeno yang berlari di sepanjang lorong. Aksi nya itu pun tak luput dari Jaemin dan Mark yang tengah berjalan untuk menuju tempat dimana Jeno berada semula.

"Jeno!"

Tanpa berbasa basi Jaemin mengejar Jeno yang terlihat akan pergi menuju gerbang istana. Beberapa panggilan yang ia lontarkan pada sang pemuda pun turut di abaikan nya, perasaan gelisah sang pemuda membuat ia mengabaikan apapun yang ada disekitarnya, tujuan nya hanya satu yaitu menunggangi kuda yang akan membawa nya menuju sang ibunda.

Krittt!

Seekor kuda putih melintas melewati gerbang istana ketika Jeno berhasil merampas kuda putih tersebut dari sang pengawal, Jaemin pun tak tinggal diam, ia pun menaiki kuda nya guna menyusul sang kekasih.

UZURI || JAEMJEN✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang