14. Gifts

6.4K 781 59
                                    

Pesan tak langsung yang disampaikan oleh Sang Raja kepada Jaemin, mau tak mau membuat Jaemin harus menurutinya. Ia harus kembali ke istana untuk melaksanakan tugas-tugasnya lagi sebagai seorang Putra Mahkota.

Ia sebenarnya tidak rela untuk meninggalkan kota ini, masih ada ambisinya yang belum dapat terpenuhi.

Jaemin kini tengah pergi ketoko pernak-pernik yang pernah didatanginya beberapa waktu lalu, ia berencana ingin membelikan bingkisan untuk orang tua dan keponakan tercintanya.

"Selamat datang ke toko kami Yang Mulia, Yang Mulia ingin membeli apa?" Tanya si pemilik toko yang menyambut kedatangan Jaemin.

"Aku ingin melihat-lihat dahulu, pergilah. Jika aku membutuhkan sesuatu, aku akan memanggilmu!" Perintah Jaemin kepada pemilik toko.

Si pemilik toko membungkukkan badannya kemudian menjawab, "Baik Yang Mulia."

Jaemin mengelilingi rak-rak yang di susun rapi ditoko tersebut, terdapat banyak sekali barang-barang yang bisa dijadikan bingkisan untuk di berikan kepada orang terkasih.

Mata Jaemin mengarah kepada rak yang terisi dengan parfum-parfum, satu persatu ia coba aromanya.

"Cukup wangi, aku suka." Batin Jaemin ketika menghirup aroma dari parfum berbotol hijau yang ada dideretan rak.

Salah satu pekerja yang berada ditoko tersebut menghampiri Jaemin dengan pandangan menunduk.

"Ada yang bisa saya bantu Yang Mulia?" Tanya Jeno kepada Jaemin.

Jaemin yang merasa namanya dipanggil pun menoleh sebentar.

"Ahh ternyata kau." Ucap Jaemin kemudian fokus lagi kederetan parfum.

Jeno yang tak mendapat atensi Jaemin pun kembali bertanya.

"Ada yang bisa saya bantu Yang Mulia. Apa Yang Mulia ingin saya rekomendasikan beberapa parfum dengan wangi terbaik?" Tanya Jeno ketika melihat Jaemin yang masih sibuk memilih beberapa parfum.

"Kau yakin bisa merekomendasikan sesuatu untukku?" Tanya Jaemin dengan pandangan remeh, "Aku takut pilihanmu tak bagus." Sambungnya.

Jeno menjawab pertanyaan Jaemin, "Saya bisa Yang Mulia, asal Yang Mulia mengizinkannya."

"Baiklah." Izin Jaemin.

Jeno mengambil salah satu botol yang berwarna merah pekat, ia berikan kepada Jaemin botol parfum tersebut.

"Ini adalah parfum yang baru kami racik Yang Mulia, Yang Mulia bisa mencobanya terlebih dahulu jika berkenan." Ujar Jeno.

Jaemin mengambil parfum yang berada ditangan Jeno kemudian mencobanya.

"Wangi sekali, tapi aku merasa tak asing dengan wangi ini." Gumam Jaemin ketika menghirup aromanya.

Jaemin kemudian menyemprotkan parfum tersebut banyak-banyak di udara untuk memastikan dugaannya.

"Benar, tidak salah lagi. Ini hampir mirip dengan wangi pemuda cantik itu, aroma mawar yang memabukkan." Ucap Jaemin dengan senyum mengembang yang masih menghirup dalam-dalam aroma tersebut.

Jeno yang memperhatikan gelagat aneh Sang Pangeran kemudian bertanya.

"Ada apa Yang Mulia, apa Yang Mulia menyukainya?" Tanya Jeno memastikan.

Jaemin menoleh kearah Jeno yang menunduk.

"Aku benar-benar menyukai ini. Meski tampang mu jelek ternyata selera mu tak buruk." Ucap Jaemin sambil tersenyum menghirup aroma parfum itu kembali.

"Terimakasih atas pujiannya Yang Mulia." Ucap Jeno kemudian membungkuk.

"Aku akan membeli ini 10 buah. Siapkan pesananku!" Perintah Jaemin.

"Maaf Yang Mulia, parfum dengan wangi ini hanya ada satu, tidak ada yang lain." Ujar Jeno sembari meminta maaf.

Jaemin mendelik tak suka dengan ucapan Jeno.

"Apa-apaan itu? Apa kalian tak bisa membuat yang sama persis dengan yang ini." Ucap Jaemin kesal.

"M-maaf Yang Mulia, kesulitan bahan yang didapat yang membuat kami susah untuk meraciknya lagi dengan aroma yang sama." Ujar Jeno bergetar karena mendengar amarah Jaemin.

Jaemin menghela napas kesal, ia mendengus, "Yasudah ini saja, bungkus parfum ini dengan sangat cantik." Ucap Jaemin.

"Baik Yang Mulia." Jawab Jeno melaksanakan perintah Jaemin.










¤¤¤










Jaemin masih berkeliling didalam toko untuk mencari bingkisan yang menarik untuk di berikan kepada Sang Ratu.

Ia telah membelikan banyak mainan yang bagus untuk sang keponakan, beberapa parfum dengan wangi yang berbeda-beda untuk kakak dan teman-temannya, serta membeli beberapa pakaian santai untuk Sang Raja.

Jaemin menghentikan langkahnya pada sebuah lukisan yang tergeletak disudut ruangan. Ia kemudian memanggil si pemilik toko.

"Aku ingin membeli lukisan ini untuk dihadiahkan kepada Sang Ratu."

"Maaf Yang Mulia, namun lukisan ini belum selesai. Masih harus dikerjakan lagi oleh si pelukis Yang Mulia." Jawab pemilik toko.

"Siapa yang melukisnya?" Tanya Jaemin.

Pemilik toko menjawab, "Jeno Yang Mulia, pekerja ditoko hamba."

Jaemin kaget mendengar jawaban si pemilik toko, ia tak menyangka jika pemuda jelek itu ternyata memiliki talenta yang bagus.

"Panggilkan dia!" Perintah Jaemin.

Pemilik toko kemudian pergi meninggalkan Jaemin untuk memanggil Jeno.

"Kau akan ikut ke istana bersama ku." Ucap Jaemin ke arah Jeno yang membuat si pemilik toko, Jeno dan Hyunjin yang baru saja datang kaget.

"T-tapi Yang Mulia, hamba tidak bisa meninggalkan pekerjaan hamba disini." Ujar Jeno menolak perintah Jaemin.

"Si pak tua ini mengatakan bahwa lukisan yang dibuat olehmu itu belum selesai, dan sebagai seorang pelukis, kau harus bertanggung jawab atas pekerjaan mu." Ucap Jaemin lagi.

"T-tapi Yang Mulia, saya..." Ucapan Jeno terputus oleh Sang Pangeran.

"Kau tidak bisa membantah perintah ku. Aku akan membayar mahal untuk itu, kau bisa kembali lagi kesini setelah menyelesaikan lukisan itu di istana. Bawalah teman yang ada disampingmu." Perintah Jaemin mutlak.

Jeno hanya mengangguk pasrah, kemudian menjawab "Baik Yang Mulia."

"Kau tidak keberatan untuk itu kan?" Tanya Jaemin ke pemilik toko.

Pemilik toko melihat ke arah Jeno dengan pandangan khawatir dan resah.

"Hamba tidak masalah untuk itu Yang Mulia." Ucap pemilik toko.

"Besok kita akan berangkat jadi persiapkan diri kalian," Ucap Jaemin kepada Jeno dan Hyunjin.

Jaemin melihat kearah pemilik toko, "Bungkus dengan baik pesanan yang telah aku beli." Ucap Jaemin kemudian beranjak keluar meninggalkan toko setelah membayar seluruh pesanannya.

"Baik Yang Mulia, akan hamba laksanakan." Ujar pemilik toko.







🌸🌸🌸








*Note

My own world❤️

My own world❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
UZURI || JAEMJEN✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang