Pukul dua belas malam seharus nya menjadi waktu bagi Millena untuk beristirahat, namun sebuah perasaan resah menghantui nya sejak pagi tadi, entah mengapa.
Sejak di umumkan nya tentang kehamilan nya yang sudah berusia 1 bulan, Millena sama sekali tidak merasa tenang, rasa membuncah yang ia tunjukkan pada saat makan malam keluarga itu hanyalah topeng untuk menutupi kegelisahan nya.
Sejuput teh kembali di serut hingga habis tak menyisakan sisa, saat akan mengisi gelas itu kembali, sebuah ketukan terdengar dari pintu masuk. Atensi Millena teralih melihat siluet seseorang yang ada di pojokan kamar nya, gelap hampir tak menampakkan wujud.
"Sekarang kau bahagia Millena?"
Millena menaikkan alis, bingung dengan pertanyaan seseorang yang seperti nya seorang laki-laki, ia lantas berdiri mendekati si siluet.
"Siapa kau? Berani-berani nya kau masuk ke dalam kamar permaisuri!"
Kekehan terdengar dari birai lelaki itu, ia melangkahkan satu kaki nya guna mendekat hingga Millena dapat melihat si pemuda yang menggunakan jubah hitam tersebut.
"Kau seharusnya malu menyebut diri mu sebagai permaisuri Millena, kau tidak pantas."
Perkataan dari si pemuda membuat Millena naik pitam, ia mengambil pisau yang terletak di meja makannya kemudian mengarahkan pisau itu ke arah si pemuda.
"Lancang sekali mulut mu, kau bisa di hukum gantung karena berani menghina permaisuri negeri ini."
Melihat sebuah todongan pisau yang di arahkan kepada nya tak ayal membuat si pemuda gentar, ia melangkah sekali lagi guna merapat ke arah Millena, setengah tubuh nya kini mulai terlihat karena terpaaan cahaya lilin.
"Lakukan lah, aku ragu kau bisa melakukan nya."
Mendengar itu membuat Millena semakin emosi.
"PENGAWAL!!!"
Millena memanggil beberapa pengawalnya agar datang menghampiri nya namun setelah beberapa kali panggilan pun tak ada presensi siapapun yang datang.
Siluet itu maju satu langkah lagi hingga kini ia semakin dekat dengan Millena, membuat Millena sempat tersentak hingga pisau yang ada di genggaman nya terjatuh.
"Pengawal yang berjaga di kediaman mu sedang terlelap, kau akan sangat berdosa bila menganggu tidur mereka."
Siluet itu terlekeh kecil, ia menatap sinis ke arah Millena yang terkejut hingga tanpa sadar ia perlahan mundur dari si pemuda yang semakin berani mendekatinya.
"Jangan takut Millena, aku tak akan menyakiti mu."
Suara tertawaan itu berhenti membuat Millena kembali menatap ke arah si pemuda yang memakai jubah hitam tersebut.
"Siapa kau sebenarnya?"
Decihan terdengar dari birai si pemuda mendengar nada angkuh dari wanita tersebut, ia kemudian menatap Millena dengan tatapan remeh, "Bahkan setelah aku bersuara dan hampir menampakkan wujud ku, kau juga belum menyadari siapa aku."
Kening Millena berkerut, berusaha untuk mengenali suara si pemuda yang sangat asing di telinga, ia kemudian menggelengkan kepala ketika tak menemukan jawaban.
"Ternyata kau masih belum ingat ya?"
Pemuda itu semakin melangkah ke hadapan Millena hingga kini seluruh tubuh nya terlihat oleh cahaya lilin, Millena yang sejak tadi berpikir kini di buat terkejut melihat mata si pemuda yang menutupi wajahnya.
"Zuri? Bukankah kau pemuda yang akan di jadikan selir oleh suami ku?"
Millena menunjuk ke arah si pemuda yang terkekeh itu, sebuah gambaran sabit terbit di mata nya hingga Millena ikut tersentak.
KAMU SEDANG MEMBACA
UZURI || JAEMJEN✔
Fantasy잼젠 [Kingdom x Fantasy] Dalam bahasa Swahili, UZURI memiliki makna "keindahan" WARNING !!! TOP! JAEMIN BOTTOM! JENO Start : 17 - 05 - 2022 End : 10 - 07 - 2023