15. Back To Palace

6.4K 758 66
                                    

Setelah berpamitan dengan rakyat Busin, Jaemin memulai perjalanan nya untuk kembali ke pusat ibukota.

Sama seperti waktu keberangkatannya dahulu menuju Busin, jarak tempuh akan memakan waktu yang sama dengan kepulangannya.

Tidak terdapat kendala sama sekali selama di perjalanan, rute yang jauh selama 2 hari dapat terlewati dengan baik. Hingga tanpa terasa, rombongan Jaemin hampir sampai digerbang istana Orbey.

"Kau yakin dengan ini Jeno? Aku khawatir denganmu." Tanya Hyunjin dalam rombongan barisan.

"Aku yakin, mau bagaimana pun juga ini adalah perintah. Kita tak bisa melawan karena hanya rakyat biasa." Ucap Jeno.

"Sebentar lagi kita akan memasuki gerbang istana, aku takut kau akan dikucilkan disini. Apalagi dengan adanya alergimu itu." Ujar Hyunjin sedih.

"Jangan risau, tugas kita berdua disini hanya untuk menyelesaikan lukisan yang Pangeran Jaemin pinta. Untuk hinaan dan cemoohan, aku sudah terbiasa untuk itu." Ucap Jeno sembari tersenyum menenangkan Hyunjin yang tampak gelisah.

Dari jarak pandang dekat, terlihat Sang Ratu, Permaisuri, serta teman-teman yang menanti kedatangan Jaemin digerbang istana.

"Selamat datang kembali Yang Mulia Putra Mahkota." Ucap mereka semua menyambut kehadiran Jaemin yang baru saja turun dari kuda.

Jaemin tersenyum dengan penyambutan yang dilakukan oleh kerabat dekatnya.

Jaemin merentangkan kedua tangannya ke arah Sang Ratu, ia bermaksud untuk memeluknya.

Dekapan hangat Jaemin rasakan pada tubuhnya, Sang Ratu mendekap dirinya dengan lekat.

"Bagaimana kabarmu nak? Ibu merindukanmu." Ujar Taeyong.

"Aku baik-baik saja ibu, seperti yang ibu lihat." Balas Jaemin. Ia letakkan dagunya diatas kepala Taeyong. Perbedaan tinggi mereka yang cukup kontras membuat Taeyong terlihat mungil dalam dekapan anaknya.

"Baiklah, kau pasti lelah kan? Istirahatlah setelah ini." Perintah Taeyong setelah melepas pelukannya.

"Baik ibu, aku permisi." Ucap Jaemin kemudian pergi menuju kediamannya setelah berpamitan, diikuti oleh teman-temannya.









¤¤¤









"Senang karena bisa mangkir dari tugas-tugas dan berlibur selama lebih dari 10 hari, Yang Mulia?" Sarkas Renjun ketika mereka semua tiba di ruangan tamu kediaman Jaemin.

Jaemin tersenyum mendengar ucapan sarkas Renjun, "Tentu saja, setidaknya aku mendapatkan pengalaman baru disana." Ucap Jaemin.

"Wah aku tak sabar untuk mendengar ceritamu." Ujar Haechan.

"Tenang saja kakak ipar, aku akan menceritakannya untukmu." Balas Jaemin kepada Haechan.

Teman-temannya yang lain hanya menanggapi dengan senyuman kecil ucapan Jaemin.

"Kotak apa yang sedari tadi kau bawa Yang Mulia?" Tanya Jisung kepada Jaemin.

"Aku membeli ini sebagai ole-ole untuk kalian." Ujar Jaemin kemudian membuka dan mengeluarkan isi dari kotak yang ia bawa.

Jaemin memberi satu persatu parfum kepada Mark, Haechan, Renjun, Chenle dan Jisung.

"Ini wangi, kau cukup pandai memilih aroma yang pas untukku." Ujar Mark setelah mencoba aroma parfumnya.

"Tentu saja, kau meragukan kemampuan ku, sang jendral?"

"Tidak Yang Mulia, aku tak berani untuk itu." Ujar Mark lagi tersenyum kearah Jaemin.

UZURI || JAEMJEN✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang