32. Surprised

6K 651 72
                                    

"Mana yang akan kau gunakan Jeno?"

Saat ini Winter tengah sibuk untuk menyiapkan pakaian yang akan digunakan Jeno dalam perjamuan makan malam hari ini.

Jeno hanya diam, tak berminat untuk membalas pertanyaan dari Winter, ia hanya duduk di tepi kasur nya sembari memainkan jari nya gundah, perasaan tak enak terus menghampirinya sejak Jaemin memaksa nya untuk datang ke perjamuan.

"Aku tidak ingin datang kak." Jeno mencicit pelan sambil memainkan jemari-jemari kecilnya.

Winter mendekatkan dirinya dengan Jeno, "Mengapa?"

Dari balik netra nya, Winter bisa melihat sekelebat gundahan yang terpancar di dalam manik Jeno, terlampau mudah untuk di tebak.

"Jika tak ingin mengapa kau menerima nya? Kau bisa saja menolak ketika dia datang memberitahu mu tadi Jeno."

Usapan pada punggung tangan Jeno rasakan ketika sang kakak mengelus tangan nya, bermaksud menenangkan dirinya yang sudah gugup sedari tadi.

"Jaemin mengancamku kak, dia mengancam akan memenggal kepala teman ku jika aku menolak."

"Siapa?"

"Hyunjin kak."

Winter melototkan mata nya kaget, "Keturunan terakhir Muniz? Bagaimana bisa kau menemukan nya Jeno?"

Jeno tersenyum sembari terkekeh, "Aneh tapi cukup menggelikan kak, aku tak sengaja menemukan nya ketika dia sedang di kejar oleh warga karena ketahuan mencuri."

"Dunia sempit sekali ya?" Winter berkata sembari duduk di samping Jeno, "Meski sudah berpuluhan tahun lama nya sejak kejadian itu, kita masih bisa bertemu dengan salah satu anggota keluarga sang bangsawan. Apa dia pernah jujur dengan identitas nya Jeno?"

"Tidak, dia tidak pernah jujur padaku kak, dia menutupi nya dengan sangat baik seakan-akan bangsawan Muniz telah lenyap."

"Lalu bagaimana dengan diri mu? Apa dia mengetahui identitas mu Jeno?"

Jeno menunduk sembari memainkan gelang yang ada di tangan kirinya, "Aku pernah ketahuan sekali oleh nya ketika tidak dalam penyamaran karena di pergoki oleh Ratu beberapa waktu lalu, aku berbohong bahwa aku adalah bangsawan Orion."

Winter memekik tak terima, "Hei mana bisa begitu, kau tidak bisa mengaku seenaknya bahwa kau adalah bangsawan Orion, itu milikku Jeno."

Melihat sikap tak terima sang kakak membuat Jeno tertawa, "Mau bagaimana lagi? Jika bukan karena penyamaran ku yg terbongkar, aku tidak akan mau berbohong, salahkan saja sang Ratu yang memaksa ku untuk membongkarnya."

"Sang Ratu? Bibi? Kau sudah bertemu dengan nya Jeno?"

Jeno mengangguk, "Sudah."

"Aku ingin ikut nanti Jen, aku rindu dengan bibi meski bibi tidak akan mengenali kita."

"Tentu saja boleh kak, tidak akan ada yang melarang mu, kau akan menemani ku ketika berada di perjamuan."

Pluk!

Salah satu bandul perhiasan yang berasal dari gelang Jeno jatuh ke lantai akibat terlepas dari pengait nya.

"Kau masih saja memakai gelang ini ya?" Winter berujar sembari mengambil bandul tersebut, ia kemudian menyerahkan nya pada Jeno.

"Aku sangat menyukai nya, ini adalah hadiah pertama yang ku terima dari Jaemin."

Jeno mengambil bandul berbentuk liontin itu dari Winter kemudian memasang kembali bandul yang terlepas tadi dengan hati-hati.

"Tidak mengherankan jika kau sangat sayang dengan gelang ini, bahkan kau sampai mengukirnya dengan nama mu."

Winter memegang salah satu bandul yang terdapat di gelang Jeno, ia kemudian melihat satu bandul berbentuk bunga mawar perak yang berisikan inisial nama dari sang adik—NJZ.

UZURI || JAEMJEN✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang