[5. It's me] 💐💗

10.2K 525 2
                                    

IG: zee_antagonis

IG: zee_antagonis•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


-o0o-

Kendra menatap tajam Qilla yang sedang asyik dengan es cream nya,"Padahal belum cukup sehari kita tinggalin, udah ada aja yang ganggu," decaknya kesal.

"Jadi siapa?" tanya Lexham menatap cucunya yang sedari tadi mengalihkan pertanyaan nya.

"Mereka itu psikopat, katanya Qilla nggak boleh bilang siapa-siapa ntar di bunuh," balas Qilla masih asik dengan es cream miliknya.

"Tapikan udah ada kita Qilla, jadi siapa?" Sungguh Brichia ingin memukul wajah lugu sahabat nya itu.

"Qilla nggak mau mati, jadi kalian diem deh," kekeh Qilla.

Padahal sudah di sogok dengan es cream coklat, tapi anak itu tetap tidak ingin mengatakan siapa dalang yang membuat Azqilla seperti ini.

Mereka langsung bergegas menuju rumah sakit ketika mendapat laporan dari salah satu guru bahwa Qilla di temukan di gudang belakang sekolah.

Dengan keadaan lebam, dan kaki kiri yang terluka.

Setibanya di rumah sakit, mereka melihat dokter memeriksa kondisi tubuh Qilla sembari menjelaskan kepada kakeknya Qilla.

Kakinya keseleo karena terhantam benda yang cukup keras perkiraan dokter, karena Qilla tutup mulut perihal kejadian tersebut.

Mereka pasrah, sesuka anak itu saja.

"Papamu mencariku," celetuk Lexham tiba-tiba membuat ketiga teman setan Qilla menoleh.

"Papanya siapa kek?" tanya Kendra dengan tampang lemotnya.

"Memangnya kau punya papa?" tanya balik Lexham berdecak sebal.

"Oh nggak punya, weh Cia bapakmu nyariin kata kakek," tutur santai Kendra menyenggol bahu Brichia.

Cia berusaha sabar dengan tingkah Kendra, "Ada apa kek?"

Jelas-jelas mata kakek meliriknya, masih saja bertanya papa siapa. Lagipun dia yatim, untuk apa bertanya seperti itu.

"Dia mengundang mu untuk datang di acara penyambutan nya sebagai CEO baru di perusahaan pusat nenekmu," jelas Lexham menatap jam di pergelangan tangan nya.

"Jika iya, besok kita akan berangkat menuju san Fransisco," lanjut Lexham berjalan menuju cucunya.

"Nah, Azqilla kau menetap disini selama tiga hari, jangan pulang tanpa izin dariku paham?" titah Lexham menatap tajam Qilla.

Dia tentu tahu, apa yang akan cucunya itu lakukan. Ia paling paham, namun ia juga tidak berminat melarang.

Lakukan sesukanya, selagi masih dalam pengawasan nya.

"Iya-iya, sekarang keluar lah dari ruangan ini aku butuh istirahat tanpa manusia didalam nya," ucap Qilla mulai merebahkan diri.

Mereka mendengus kesal, seenak jidatnya mengusir mereka yang sudah menunggu dia sedari tadi.

Manipulative Behavior [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang