[20. Pelampiasan] 🌡️

6K 277 4
                                    

"Jika tubuh mu lelah, jujur saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jika tubuh mu lelah, jujur saja. Tidak ada salahnya, jangan membuat dirimu semakin terkekang hanya karena membatasi diri untuk tidak terlihat lemah."


Hallo bestieh-bestieh kesayangan acuuuu 😋🫶

Telimakaciiiiii atas kunjungan nya👻

HAPPY READING 💗


_

Saat ini, Qilla sedang melampiaskan emosi nya melalui pukulan-pukulan pada benda-benda yang rentan hancur. Memukul kuat menggunakan tongkat besi pada botol kaca tersebut.

Menghasilkan suara pecahan yang memekakkan telinga pada ruangan hampa itu.

"Fuck." Emosinya menguar memenuhi ruangan.

Qilla mengatur pelan pernapasan nya. Menghembuskan perlahan untuk menenangkan jiwanya yang sedang meronta-ronta ingin mencabik-cabik mulut sampah yang lancang mengomentari dirinya.

Beberapa jam yang lalu, mereka masih berseteru menilai sosok Qilla yang merupakan orang asing namun dengan mudah di terima oleh pertemanan Arvan maupun Ateez.

"Berani mulut Lo nyamain Qilla sebagai orang asing?" sinis Kendra menatap tajam.

Selly panik, bukan, bukan begini maksud nya. Dia tidak berniat untuk mencari perkara dari pertemanan Arvan itu. Dengan latar yang tidak dapat dikatakan sederhana, membuat dia harus berhati-hati dalam mengambil langkah.

Selly berusaha memperbaiki kata-kata nya. "Aku nggak bermaksud begitu, maaf. Tapi Tasya masih baru disini, nggak ada teman."

"Lo paling tau tabiat Ateez gimana? Tolol apa bodoh?" Terdengar decak kesal Regan sembari memukul meja kantin.

Qilla melepaskan pelukannya. Menatap dalam manik hitam yang sama persis seperti wanita itu, Anastasya. "Nggak papa kok, gabung aja. Qilla nggak keberatan punya temen baru!"

Anastasya menatap bingung, kemudian tersenyum lebar dengan wajah kembali riang. "Terimakasih, Qilla." Lalu mengajak duduk Selly tepat di samping Gillbert.

Senyuman manis di wajah Qilla masih terpancar, tangan nya mulai merambat menyentuh pinggang Gillbert, dengan kesalnya mencubit jengkel tubuh atletis pacarnya.

Gillbert sedikit tersentak.

Rahang nya terlihat mengetat, secara tiba-tiba berdiri dari kursi tersebut. Tanpa diduga, Gillbert menendang kasar tungkai meja kantin menimbulkan getaran untuk manusia yang sedang menghuni meja itu. Kemudian berlalu pergi dari sana.

Kayaknya Qilla mulai dibuang deh.

Tengok, Gillbert kayak marah sama tu anak karena lancang meluk-meluk dia.

Dih, gue nggak tau latar belakang si Qilla sampe berani banget ganggu circle tersorot itu sih.

Denger-denger, anak baru itu bapaknya pemilik perusahaan yang bergerak di bidang perhiasan anjay.

Manipulative Behavior [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang