[30. Siapa berpotensi?] ⁉️

4.8K 210 3
                                    

"Tidak ada yang menjamin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tidak ada yang menjamin."

"Semua akan berpotensi menghianati, membicarakan, menyebarkan aib ataupun fitnah."

Terimakasih atas kunjungan nya 😋💗

_

"Lo kenapa sih? Beban banget dari kemarin, nggak ada kerjaan!" Sindir Brichia di pagi hari yang cerah itu.

Mereka sedang berkumpul di meja makan, untuk sarapan tentunya.

Akan tetapi sedari tadi, bukan, lebih tepatnya sedari semalam. Qilla, gadis itu hanya diam lebih tepatnya seperti mendiami Xetras. Entah, tidak ada alasan jelas dari tindakan nya.

Brichia tampak muak dengan tingkah laku kekanakan Qilla. "Kalau ada apa-apa tu ngomong, Lo pikir kita semua bisa paham Lo kenapa?"

Arvan hanya diam, dia juga tidak tahu sebenarnya apa yang terjadi.

"Bener kata Cia, jangan kekanakan Qilla. Lo udah gede," timpal Kendra menatap tajam.

Gadis itu tiba-tiba memukul sendok nya mengenai piring, menimbulkan denting nyaring di ruangan tersebut. "Nggak usah pura-pura polos deh, bajingan tetap bajingan. Predator kek kalian emang sedari awal nggak usah dikasih baik," Qilla menatap datar satu persatu wajah mereka. "Kalian lebih mihak Louis kan dari pada gue? Ngapain sok-sok dukung? Menjijikkan."

Setelah mengatakan hal tersebut, Qilla bangkit dari kursinya kemudian berlalu pergi meninggalkan kondisi yang sedang memanas tersebut.

Arvan hanya menatap lelah, jujur dia juga bingung apa yang sebenarnya dimaksud oleh Qilla. Siapa yang memihak siapa? Ia juga ikut menatap rekan setim nya, dan memutuskan untuk keluar dari ruangan itu.

Bukan tanpa alasan, Arvan juga jenuh. Dalam Minggu ini banyak hal yang terjadi diluar perkiraan, belum lagi mereka juga merasa diawasi oleh seseorang.

Ditambah sekarang, melihat rekan-rekan nya beradu argumen yang menghasilkan pertikaian dan konflik.

Padahal konflik kemarin saja belum terpecahkan.

Situasi itu, terlihat oleh seseorang.

Dia tersenyum sumringah.

Senang akan konflik yang terjadi.

Ternyata jalan nya semulus ini untuk membuat Xetras berkelahi.

😱😱😱

Alhasil siang ini, Qilla berada di ruangan bawah tanah. Melatih kemampuan bela diri serta menjaga daya tahan tubuh agar tetap seimbang.

Suasana hatinya masih buruk. Sebelum tidur, ia sempat melihat Cia dan Kendra keluar dari ruang Prof. Louis, gerak gerik mereka juga tampak mencurigakan.

Sejak melihat hal tersebut, dia memutuskan untuk silent treatment kepada mereka.

"Mau sparring?" Arvan muncul dari arah pintu masuk.

Manipulative Behavior [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang