[2. Qilla anak baik]🙆🏻‍♀️

14.4K 678 4
                                    

HALLO KESAYANGAN AKU💗•Bagaimana kabarnya?•Jangan lupa berbuat kebaikan dengan vote, commen and share😻•Thankyou 🌷•HAPPY READING 💗•~⁠♪。⁠*⁠♡•___

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HALLO KESAYANGAN AKU💗

Bagaimana kabarnya?

Jangan lupa berbuat kebaikan dengan vote, commen and share😻

Thankyou 🌷

HAPPY READING 💗

~⁠♪。⁠*⁠♡

___

"Padahal Qilla cuman nawarin jadi temen nya papah," lanjut nya sembari menciptakan gambar abstrak di permukaan makam tersebut.

"Otakmu itu Qilla, jangan mencoba hal gila lagi dia bukan tandingan kamu," peringat Lexham menatap tajam cucunya itu.

"Tu, tuhkan pah, matanya dari tadi garang mulu liatin Qilla," adunya lagi membuat Lexham pasrah.

Kemudian gadis itu terdiam, sembari menatap makam sang papa. Dia sedang meluapkan emosi nya melalui keterdiaman itu, dia hanya sedang bercerita berdua saja dengan sang papa.

Lexham memaklumi nya, itu sudah biasa. Cucunya memang tidak ingin terlihat lemah, selama ini selalu bertahan tanpa pernah mengeluh kepadanya.

"Udah? Ini udah jam 9 malam, udara makin dingin," celetuk Lexham setelah sejam lebih menemani cucunya di makan tersebut.

"Iya, udah ayok pulang! Kakaknya ngeliatin Qilla mulu."  Kemudian menarik cepat tangan kakeknya.

Lexham hanya pasrah di tarik, padahal dia belum sempat berpamitan pada menantunya itu.

Sesampainya di mobil, gadis itu merinding sendiri sembari berpengangan erat dengan kakeknya.

"Padahal Qilla ngobrol nya sama papa, tapi yang nampak malah kakak itu," cerita Qilla membuat Lexham mendengus kesal.

Pantesan sedari tadi cucunya menatap objek di samping pohon beringin yang tak jauh dari mereka.

"Kapan-kapan ngajaknya jangan malam, kakek takut kamu malah ketempelan ribet nanti," nasehat Lexham di angguki oleh Qilla.

"Qilla juga nggak mau ketemu kakaknya lagi, dia nyeremin." Bercerita seolah baru bertemu dengan penjahat.

"Nona bisa melihat?" tanya sang supir penasaran.

"Nggak, cuman kakak nya udah sering muncul wujudnya di makam itu," jawab Qilla santai.

Sosok tersebut sejauh ini memang tidak menggangu nya, hanya saja setiap Qilla berkunjung lewat dari jam 8 malam pasti selalu di perhatikan dari sudut pohon itu.

╮(. ❛ ᴗ ❛.)╭

Senin pagi ini, Qilla terburu-buru menuruni undakan tangga karena jam sudah menunjukkan pukul 07:05.

Dia ketiduran karena semalam menonton berbagai film kartun. Padahal sang kakek sedari tadi sudah bolak-balik membangun bocah itu.

"Putri raja, udah bangun?" Sindiran halus dari kakeknya mulai terdengar menyapa gendang telinganya.

Menghiraukan cibiran itu kemudian mengecup pipi sang kakek dengan tergesa-gesa, "Kake, Qilla pamit dulu. Nanti aja ributnya, dadah!" balas Qilla sembari melambaikan tangan.

Manipulative Behavior [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang