[38. End. ] 😻

5.2K 233 6
                                    

"Hal yang paling penting adalah, sakit hatimu adalah urusan mu sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hal yang paling penting adalah, sakit hatimu adalah urusan mu sendiri." Qilla.

HALLO KESAYANGAN AKU💗

Bagaimana kabarnya?

Jangan lupa berbuat kebaikan dengan vote, commen and share😻

Thankyou 🌷

HAPPY READING 💗

~⁠♪。⁠*⁠♡

___

"Pa, aku berkunjung lagi."

"Bareng kakek." celetuk Qilla sembari meletakkan bunga di atas makam sang ayah.

"Kakek ngurus aku dengan baik, papa jangan khawatir!" Nadanya terdengar sendu.

Gadis itu terdengar menghela napas di samping makam sang ayah. Sedangkan Lexham memandang dengan diam. Membiarkan cucunya itu berbincang dengan ayahnya, memberikan ruang.

Gadis yang selalu bertingkah aneh dan manipulatif itu, bisa jujur hanya dengan orang tersayang. Salah satunya adalah sang ayah.

Tak ada raut palsu yang ia berikan, hanya ada tatapan kosong dan sendu. Mengadu segala hal yang ia lalu dalam diam.

Selang beberapa waktu, Lexham undur diri kemudian keluar dari TPU untuk mengangkat telepon.

Tersisa Qilla.

Masih terdiam.

Hanya ada suara gemericik bambu-bambu yang saling bersahutan karena goncangan angin.

"Sebentar lagi, karma akan datang pada wanita itu, papa!"

Qilla tersenyum, bukan, lebih tepatnya seringai tipis yang menghiasi wajah nya.

"Darwin sialan itu akan mendekam dengan putri kesayangan nya di penjara." Hal indah yang membuat dirinya merasa bahagia. "Dan wanita itu, akan ngerasain kesepian sampai hari tuanya."

Menyenangkan bukan?

Melihat orang yang kita benci, mendapatkan karma yang setimpal.

Mungkin dulu, wanita itu leluasa menyakiti papa-nya.

Tetapi sekarang? Qilla yang menyakitinya seperti perilaku nya dulu.

Bahkan, keluarga besar Cxristy seolah mendukung untuk membuat laporan mengenai suami dan putri tiri Defana itu atas kasus pembunuhan berencana terhadap cucu perempuan Lexham tersebut.

"Papa, bahagia kan di sana?"

Runtuh, pertahanan Qilla berhasil dirobohkan.

Dia tetap membutuhkan figur seorang ayah untuk hidupnya. Tapi apa? Dia penuh kecacatan. Sayap nya tidak lengkap, bahkan hanya tersisa sayap yang patah dalam menjalani kehidupan dunia ini.

Isak tangis mulai terdengar, "Papa harus bangga, aku masih bertahan!" ucapnya lirih.

"Putri papa pengen kado apa?" Jordan memusatkan perhatian nya pada putri kecilnya.

Manipulative Behavior [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang