[33. Karma itu nyata ]

4.9K 231 2
                                    

"Tuhan tidak pernah tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tuhan tidak pernah tidur." -Aloif.

SELAMAT DATANG BESTIEH!

TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGAN
NYA 💗

HAPPY READING 😻


___

Gillbert mendengus jengkel. "Mengapa kau nakal sekali jika dinasehati?"

Qilla memandang dengan wajah berkaca-kaca. Menunduk kan pandangan nya sembari memilin jari-jemari nya.

Melihat hal tersebut akhirnya Gillbert luluh dan tidak lagi mengungkit yang lalu. Sebenarnya dia hanya menasehati bocil satu itu untuk tidak berlebihan dalam mengkonsumsi kopi.

Dokter memberitahu informasi tersebut setelah selesai mengecek kesehatan Qilla sehabis pengeluaran peluru dari bahu nya, agar gadis itu mengurangi kadar kafein dari tubuhnya.

Akan tetapi, lihatlah bocah tengil satu ini. Dia malah bersikap playing victim seolah menjadi korban. Padahal, Gilbert tidak melakukan apapun.

"Dimana kakek tua itu? Berani-beraninya tidak menjenguk ku!" Gadis itu tiba-tiba dongkol karena hanya ada Gillbert dalam ruangan tersebut. "Dia kira dia siapa."

"Ngurus masalah Louis."

"Louis bajingan, cari perhatian mulu sama kakek!"

Lelaki yang berstatus sebagai kekasih Qilla itu kembali menghembuskan napas nya. Ternyata lebih sulit mengendalikan betina manipulatif satu ini.

"Gill," panggil Qilla pelan sembari menatap mata tajam milik pacarnya.

Gillbert hanya memandang dalam diam. Kemudian maju ke hadapan sang kekasih untuk membantu nya turun dari ranjang.

Sebenarnya tadi dokter memberitahu agar istirahat, namun bocah satu itu ingin cepat pulang untuk menemui saudara tirinya yang sedang mendekam di penjara.

Menertawakan kekalahan nya.

Apalagi?

Anastasya berlagak pintar dalam mengelabui mereka.

🙂🙂🙂

"Turut prihatin ya mbak," celetuk Kendra menatap sedih kemudian tertawa receh seolah mengejek kesedihan yang dirasakan oleh Anastasya.

Brichia ikut menepuk-nepuk pundak Kendra seolah menertawakan lelucon yang mereka buat. "Siapa yang kemarin bilang keturunan Cxristy nggak ada yang bodoh, nih contoh nya tolol."

"Padahal udah berasa paling happy, yang sabar ya dek." Qilla menimpali dengan raut lesu.

Brichia mengangguk puas. "Lain kali, cari lebih dalam informasi mengenai kami."

"Kalau Lo dapat informasi kami itu licik, informasi Lo kurang update."

"Kami lebih licik dan iblis dari Lo bayangin."

Manipulative Behavior [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang