Hallo bestieh-bestieh, apa kabar? Baik kan? Harus🫵🏻😤
•
Telimakaciiiiii telah berkunjung ❤️
•
HAPPY READING 💗
•
_Gadis itu, Qilla menghela napas untuk kesekian kalinya. Melirik kiri kanan. Dia sedang kebosanan. Bahkan, teman-teman nya ikut menyibukkan diri masing-masing.
Sontak kakinya bergerak liar karena kebosanan, menendang-nendang kaki Kendra yang duduk di kursi sebelahnya.
"Diamlah bocah. Gue lagi ngurus sesuatu!" Kendra kesal dibuatnya, padahal dengan jelas terlihat dia sedang mengetik melalui keyboard laptop.
Namun, bukanya berhenti malah tendangan tersebut semakin menjadi-jadi. "Qilla bosan!" Keluh gadis itu sembari memukul pundak Kendra berulang-ulang.
"Tidur aja. Perjalanan masih lama."
"Keyboard Lo berisik!" ucap Qilla mendengus sebal, tidak peka sekali Kendra ini.
"Diem deh, ntar pacar Lo ngamuk kalau gue pinjemin bahu! Noh ke kamar kalau gitu," titah Kendra tidak ingin mengambil resiko.
Ia cukup pusing dengan masalah yang sedang terjadi di perbatasan tersebut. Jangan ditambah lagi dengan drama cemburuan karena kedekatan dia dengan Azqilla. Itu hal yang merepotkan.
Akan tetapi, bukannya berhenti. Gadis itu malah tentrum sendiri. Kasihan, padahal masih muda. Wajahnya juga seperti orang benar, walaupun otaknya yang tidak benar.
"Kenapa kalian semua sok sibuk sih?" Keluh Qilla sembari berdecak sebal. Kemudian bangkit dari kursi nya, melangkah menuju kursi paling belakang. Lalu duduk dengan tenang dengan raut wajah yang datar.
Xetras seketika menengok ke bagian belakang, ya walaupun tidak terlihat karena tubuh kecil nya tertutup dengan kursi depan nya. Brichia menepuk kuat bahu milik Kendra, memberi tatapan seolah berkata 'Noh beresin, Lo kan yang bikin dia ngambek'.
Mereka serentak memutar bola mata malas, saling melempar gerutuan tak bermutu karena kesal dengan situasi saat ini.
Ditambah, bocah kematian nya sedang tidak ingin berbicara.
Alias, ngambek.
Kendra menutup laptop nya, perlahan bangkit dari duduknya. Dengan kesabaran setebal lapisan kerak bumi, akhirnya cowok itu menghampiri Qilla yang sudah menyudut di kursi pesawat itu.
Duduk disamping gadis itu. "Nggak usah gegayaan ngambek Lo, sini nyender!" tukas Kendra sembari menepuk pundak nya pelan.
Akhirnya dengan wajah gembira, Qilla menyender dengan nyaman.
Memang tujuan nya tidak jauh-jauh untuk membuat masalah.
Namanya juga kehidupan.
Kalau nggak ada masalah ya nggak hidup namanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Manipulative Behavior [ END ]
RandomPerjalanan Azqilla, manusia manipulatif yang dapat mengelabui lawan bicara. Berhati-hatilah pada mereka yang memiliki tutur kata lembut, karena terkadang manipulator sering kali memakai topeng lemah. • "Qi-qilla?" Suara Diana bergetar ketika melihat...