Hallo bestieh Mamatcha, maaf lambat update. Hehehe😭🙏
•
Telimakaciiiiii bestieh karena sudah berkunjung ke laman AzQilla 🔥
•
HAPPY READING 💗
-
•
_
Dia termenung dalam hamparan ruang yang sepi, terbelenggu dengan untaian nestapa.
Qilla kembali merasakan suasana yang aneh dari tubuhnya, padahal hampir dua tahun mencoba untuk mencintai diri sendiri.
Namun nihil, ini dunia. Akan ada kalanya dia memang harus bersedih. Jujur pada diri sendiri, bukan berarti bermaksud lemah dari serangan dunia.
Perlahan, bunyi deret dari pintu terbuka membuat Qilla mengalihkan atensi perhatian nya dari jendela kamar.
Terlihat Lexham berjalan pelan menghampiri sang cucu dengan membawa nampan berisi makanan. "Melewatkan makan malam Qilla?" Dan meletakkan makanan tersebut tepat di meja sofa kamar Qilla.
Lexham menatap dalam cucunya yang terduduk di karpet lantai sembari bersandar pada kasur. Dia ikut duduk tepat di samping Qilla.
Menepuk pelan kepala Qilla, "Cucuku sudah besar ternyata." Kemudian terkekeh kecil. "Merindukan papamu?"
"Always," ucap Qilla, kepalanya mulai bersandar pada sang kakek.
"Aku benci kenyataan."
"Dan hal yang lebih aku benci adalah takdir alam."
"Kenapa harus aku?"
"Kakek, katanya Tuhan adil?"
"Tapi kenapa, bukan aku yang mendapatkan keluarga yang Cemara?"
"Sampai detik ini, Qilla tidak paham kenapa harus Qilla yang di pisahkan dari orang tua?"
"Qilla pernah merasa cukup, sebelum Tuhan mengambil papa dari Qilla."
Lexham mendengarkan, tidak membantah ataupun bersuara. Dokter yang menangani Qilla pernah mengatakan bahwa, jika anak itu kambuh. Cobalah untuk tidak ikut mengguncang emosi nya yang tidak stabil, akan lebih baik jika cukup diam dan mendengarkan. Serta memberi gesture tubuh yang tidak terlalu menekan dia dalam situasi saat ini.
"Qilla benci wanita itu."
Wajar, sangat wajar seorang anak membenci orang tuanya yang dengan tidak berperasaan mencampakkan dirinya seperti sampah. Rasa kecewa dan emosi yang selalu di pendam akan berakhir dengan kebencian. Itu sudah tabiat manusia.
"Qilla nggak salah kan kek? Nanti malah dianggap anak durhaka," tanya lirih Qilla tertunduk lesu.
Kata orang, tidak ada yang benar-benar menyayangi setulus hati selain orang tua. Namun, Qilla merasakan hal sebaliknya. Tidak ada keluarga kecil yang menjadi rumah untuk nya, tidak ada papa, tidak ada ibu bahkan saudara karena dirinya anak tunggal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Manipulative Behavior [ END ]
RandomPerjalanan Azqilla, manusia manipulatif yang dapat mengelabui lawan bicara. Berhati-hatilah pada mereka yang memiliki tutur kata lembut, karena terkadang manipulator sering kali memakai topeng lemah. • "Qi-qilla?" Suara Diana bergetar ketika melihat...