O1. Resha?

30.5K 3K 344
                                    

Renjun tidak tahu kenapa otaknya menyuruhnya untuk mandi dan bersiap kesekolah. Walau masih dilanda kebingungan, Renjun mandi dan memakai seragam. Untunglah ia tahu hari ini adalah hari selasa, dan pakaian yang dipakai adalah pakaian umum. Hanya saja pakaian khusus SMA Bina Mandiri.

Renjun memandang dirinya dicermin. Ia sempat merengut karena tak ada barang barang perawatan wajah, Renjun jadi tidak bisa dandan sedikit agar kulitnya tidak kusam saat keluar rumah nanti.

Penampilan Renjun terlihat begitu errrr—manis. Dengan seragam rapi, dan wajahnya yang putih menambah kesan manis pada dirinya.

Dengan ragu ragu, Renjun keluar dari kamar. Ternyata kamar asing ini berada dilantai 2. Mendadak Renjun takut turun menggunakan tangga. Masih terasa sakitnya bagaimana ia terjatuh dan kepalanya terbentur dikehidupan sebelumnya.

"Oke gapapa Renjun. Yang sebelumnya karena kamu memang ceroboh, sekarang hati hati dan jangan sampe yang dulu keulang lagi. Aku gak mau mati dua kali." Renjun menyemangati dirinya sendiri. Ia dengan hati hati menuruni tangga hingga ia sampai pada lantai dasar.

Kaki Renjun melangkah menuju meja makan, ia dapat melihat sepasang suami istri yang sedang sarapan disana.

"Resha? Kenapa diem aja, sini dong. Kamu lama banget turunnya."

Renjun mendadak blank, lagi.

"Resha?" gumam Renjun syok. Namun kakinya tetap melangkah mendekati meja makan.

"Loh loh? Ini bener Resha?"

Renjun yang masih dalam keterkejutannya tidak merespon ucapan terkejut pria paruh baya.

"Jadi aku masuk ketubuh Resha? Wahh, aku syok banget..."

"Eh iya pa, mama baru sadar penampilan Resha berubah. Gak berantakan lagi. Resha, kamu kerasukan apa?"

Renjun dengan patah patah menatap sepasang suami istri dihadapannya. "Hah? Aku gak ngerti maksud—ughh mama.."

Wanita paruh baya yang merupakan mama Resha itu membulatkan mulutnya syok, ia bahkan sampai memukul bahu suaminya yang juga tampak terkejut.

"Sejak kapan Resha ngomongnya lembut gini? Ngaku kamu bukan Resha, kan?!"

Renjun gelagapan. Mau jawab iya, yang ada mereka gak percaya. Mau jawah enggak, tapi nyatanya dia memang bukan Resha. Dia Renjun, yang dikehidupan sebelumnya meninggal jatuh dari tangga dan entah kenapa malah masuk ketubuh karakter kesukaannya dinovel yang sebelumnya ia baca.

"A-apasih ma.." Renjun mencicit gugup. Ia meremas jari jari yang tampak mungil itu lantaran gugup.

"Ma, kayaknya Resha semalem mimpi aneh deh, mangkanya sekarang dia berubah begini." kata papa, yang diangguki mama.

"Bisa jadi nih pa. Eh tapi kok, badannya jadi ikutan pendek begini?"

[]


"Kenapa mau merangkat bareng papa?" papa Resha, atau nama lengkapnya adalah Jeriko Fanendra, kini menatap anak tunggalnya itu heran.

Sejak keluar dari kamar, Resha terlihat aneh. Jeriko merasa, Resha seperti bukan Resha. Resha itu orangnya urakan dan tutur katanya sinis. Kalo sarapan bersama saja Resha akan makan banyak. Sedangkan tadi, Resha hanya makan 2 lembar roti yang diberi selai coklat. Cara makannya pun terlihat... anggun.

Satu hal lagi yang membuat Jeriko dan istrinya, Alinia Juliet, keheranan. Bagaimana mereka tidak heran kala melihat anak mereka memakan roti dengan selai coklat? Padahal nyatanya, Resha tidak suka coklat, tapi suka matcha. Walaupun selai rasa matcha agak sulit didapatkan, mungkin, Alinia sampai membuat sendiri khusus untuk Resha.

Renjun To Resha || Jaemren [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang