Renjun sampai dirumah dengan selamat walau Alin sempat heboh saat melihat Renjun yang berjalan pincang dan mukanya terdapat goresan kecil. Untunglah, Alin tidak mengetahui insiden Renjun yang sempat tertinggal ditempat camping karena Jevano sengaja tidak memberitahu agar Alin tidak panik.
Setelah kegiatan camping, sekolah diliburkan selama 2 hari untuk murid murid yang mengikuti camping dapat beristirahat dirumah sebelum kembali belajar seperti semula. Sebentar lagi akan memasuki ujian tengah semester.
Kaki Renjun juga sudah membaik. Ia sudah bisa berjalan dengan normal lagi.
Pagi ini, Renjun tengah memasang sepatunya. Ia bersiap ingin sekolah karena hari ini sudah mulai masuk kembali.
Tin tin!
Renjun yang baru saja selesai mengikat tali sepatunya langsung mendongak kala mendengar klakson motor dari luar pagar.
"Jevano?" Renjun langsung menghampiri ketua Jupiter itu dan membuka pagar rumahnya.
"Kamu jemput aku?"
Jevano mengangguk.
"Oh yaudah bentar ya." Renjun berbalik dan langsung menghampiri Jeriko yang baru saja keluar rumah dengan setelan kantornya.
"Pa, aku gak jadi bareng papa."
"Loh kenapa?" Jeriko menyerngitkan dahi.
"Jevano jemput. Yaudah aku pergi dulu ya pa." Renjun berjinjit dan mengecup pipi Jeriko yang agak menunduk. Jeriko geleng geleng kepala, anaknya benar benar berbeda dari yang sebelumnya. Tapi entah mengapa, ia dan istrinya senang dengan perubahan sikap anak mereka yang sekarang.
Renjun lantas menghampiri Jevano yang sedang menunggunya.
Jevano memasangkan Renjun helm. Kemudian memerintahkan Renjun untuk naik. Dengan bantuan Jevano, Renjun naik kemotor besar itu dengan mudah.
Jevano menunduk, ia menarik tangan Renjun agar melingkari pinggangnya. Renjun tak keberatan, ia menumpukan pipinya dipunggung Jevano dan memeluk pinggang Jevano, membuat Jevano yang sedang menyetir tersenyum tipis.
Tak perlu memakan waktu lama, motor Jevano memasuki pekarangan sekolah yang sudah ramai. Sudah pamandangan biasa saat melihat Jevano datang dengan Renjun dijok belakang.
Setelah memarkirkan motor dan turun dari motor tak lupa melepas helm, Jevano menggandeng Renjun yang terlihat kecil disebelahnya.
"Aku denger bentar lagi bakal ada turnamen basket ya?" tanya Renjun mendongak menatap Jevano.
Jevano mengangguk. "Seminggu lagi. Sebenarnya udah lama mau dilaksanain, tapi diundur terus." kemudian Jevano mengedikkan bahu.
Renjun mengangguk paham. "Dilaksanain dimana?"
"SMA Pelita."
Renjun menyerngit. SMA mana pula itu?
"Itu dima—"
Bruk
"Awww!"
Sebelum melanjutkan ucapannya, Renjun lebih dulu jatuh dengan pantat yang menghantam tanah karena seseorang yang mungkin tak sengaja menabraknya dengan begitu keras. Jevano menunduk, dan langsung membantu Renjun yang meringis.
Tatapan Jevano berpindah pada siswi yang tadi menabrak Renjun. "Gak punya mata lo?"
"Ma-maaf, a-aku gak sengaja.." siswi itu menunduk, bahunya bergetar, keliatannya ketakutan karena tatapan Jevano begitu tajam.
Renjun yang masih merasakan kebas pada bokongnya dibuat terkejut kala baru menyadari siapa yang membuatnya terjatuh. Itu... Kelia.
"Minta maaf lo sama dia!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Renjun To Resha || Jaemren [√]
HumorRenjun anak yang pendiam, manis dan lembut, harus menjalani hidupnya menjadi salah satu anggota geng dinovel kesukaannya. ❝ Loh? Bukannya aku udah mati ya? Kok masih hidup? ❞ warn[❗] ✦₊ bxb ࿐ ✦₊ non baku ࿐ ✦₊ jaemin dom! renjun sub! ࿐ start: 7 ju...