20. Rumah Jevano

21.3K 2.3K 23
                                    

Renjun melangkah ringan menuju gerbang sekolah setelah jam pulang sekolah tiba. Ia tidak sabar untuk segera pulang.

Renjun akan pulang dengan Jevano. Tapi tadi Jevano bilang ia masih ada urusan bersama anggota basket untuk membahas turnamen 2 minggu lagi. Jadi Renjun disuruh menunggu sebentar.

Omong omong lebam lebam diwajah Renjun masih membekas dan terasa sakit jika disentuh. Apalagi saat Renjun makan, rasanya sakit sekali karena luka robek disudut bibirnya.

"Resha?"

Renjun langsung menoleh. Matanya memicing melihat seseorang yang baru saja memberhentikan motor dan membuka kaca helm fullface nya.

"Kamu.. Nichol?"

Nichol mengangguk. "Lo nunggu jemputan?"

Renjun menggeleng. "Aku nunggu—"

"Resha."

Renjun dan Nichol kompak menoleh pada Jevano yang baru saja datang. Sang ketua Jupiter itu melirik kearah Nichol dengan dahi berkerut.

"Urusan Jevano udah?"

"Hmm, ayo pulang."

"Umhh! Nichol, aku pulang dulu ya, dah!" Renjun melambai sekilas pada Nichol. Jevano memicing dan langsung menarik tangan Renjun menuju parkiran. Meninggalkan Nichol yang masih terdiam.

"Jadi itu Jevano? Ketua Jupiter?" gumam Nichol. Ia menutup kaca helm nya, menghidupkan motornya kemudian melaju pergi meninggalkan kawasan sekolah Bina Mandiri.

Kembali pada Renjun dan Jevano. Kini Jevano sedang memasangkan helm pada Renjun.

"Tadi siapa?"

"Nichol, dia yang udah nolongin aku waktu dikeroyok kemarin."

"Deket lo sama dia?"

Renjun menggeleng. "Gak deket deket banget. Kan dia udah nolongin aku."

"Gak usah deket deket tuh cowok lagi." ujar Jevano. Nada bicaranya terdengar kesal tidak tau kenapa.

Dahi Renjun menyerngit. "Ih kenapa? Nichol kan baik udah nolongin aku."

Jevano berdecak. "Udah gak usah deket deket sama dia. Gue gak suka. Dia kayaknya gak sebaik yang lo pikirin."

"Tapi—"

"Cepet naik." perintah Jevano. Renjun manyun, ia naik kemotor Jevano dan duduk dijok belakang. Jevano kemudian menjalankan motornya meninggalkan kawasan SMA Bina Mandiri yang sudah lumayan sepi.

Jevano menunduk, ia tiba tiba menarik tangan Renjun untuk melingkar dipinggangnya. Renjun mengerjap, pipinya mendadak merona saat Jevano memegang telapak tangannya.

"Mau ikut gak?"

Jevano sedikit mengeraskan suaranya.

"Kemana?"

"Kerumah gue."

"Mauu!!" balas Renjun dengan nada semangat. Ia penasaran seperti apa rumah Jevano.

Motor Jevano melaju dengan kecepatan sedang. Membutuhkan waktu 20 menit, keduanya sampai dirumah Jevano yang terlihat besar dan mewah. Renjun sampai terpukau melihatnya. Ini pertama kalinya ia datang kerumah Jevano.

Motor Jevano berhenti dipekarangan rumah besar itu. Renjun turun dan melepas helm milik Jevano. Dahinya menyerngit melihat beberapa mobil yang terparkir.

"Jevano, rumah kamu lagi rame ya?"

Jevano yang sedang melepaskan helm nya mengangguk. Ia kemudian turun dari motor.

"Ihh terus kenapa kamu ajak aku kesini?" Renjun menghentakkan kakinya kesal. Jevano hanya terkekeh pelan.

"Gapapa, ayo masuk." Jevano menggenggam tangan Renjun dan menariknya untuk masuk kedalam rumah. Renjun menggeleng cepat.

"Gak mauu!! Jevano ihhh!!"

"Gapapa Re, ayo."

"Jevano mahhh!" bibir Renjun melengkung kebawah, tampak menggemaskan.

Jevano terkekeh geli, namun tetap kekeh menarik tangan Renjun untuk masuk kerumahnya. Renjun sekarang pasrah dan membiarkan Jevano menariknya.

Masuk kedalam rumah, Renjun lagi lagi dibuat terpukau melihat luasnya rumah Jevano. Ia mengedarkan pandangan untuk mengagumi rumah besar ini, namun tak lama langsung menunduk kala matanya bertabrakan dengan seorang perempuan yang duduk santai disofa bersama 2 perempuan lainnya yang tampak masih SMP.

"Nah si tuan muda udah pulang nih."

Jevano hanya menanggapi dengan memutar bola mata malas.

"Siapa tuhhh?" seorang perempuan yang merupakan sepupu Jevano tampak melirik penasaran kearah Renjun yang bersembunyi dibelakang Jevano.

"Kepo lo." sahut Jevano acuh.

Brukk!

Renjun lantas melirik kearah anak laki laki yang menubruk kaki Jevano. Ia terkejut.

"Kak Vano!"

"Hey boy!" Jevano melakukan tos dengan anak laki laki yang menurut Renjun sangat lucu karena pipinya tampak gembul.

"Kak, itu siapa?" tanya anak itu sambil menunjuk Renjun setelah menyadari ada orang lain disisi Jevano.

Jevano melirik Renjun. "Nama kakak ini Resha, coba kamu kenalin diri kamu."

"U-ughh, h-hai k-kakak manis.. a-aku Kevin.." sapa Kevin malu malu dengan semburat merah dipipinya saat melihat Renjun.

Renjun mengerjap, ia tersenyum malu dan menatap Kevin. "Hai Kevin, aku Resha."

Kevin memeluk kaki Jevano, menyembunyikan wajahnya yang memerah disana. Jevano geleng geleng kepala. Adik sepupunya itu sedang salting karena ditatap Renjun.

"Loh loh, ada tamu juga? Kok gak kamu suruh duduk Van?" mama Jevano, Jessica atau kerap disapa Jessie itu datang setelah menyadari kehadiran orang lain disebelah anaknya.

"Ha-halo tante.." sapa Renjun kikuk. Dalam hati ia terpukau akan kecantikan mama Jevano. Cantik banget! Renjun jadi iri.

"Eh eh? Mama kok kayak gak asing ya?"

Jevano mengangguk santai. "Resha ma."

"Oh Resha— HAH RESHA?? RESHA JADI IMUT MANIS LUCU GEMES BEGINI?"

"SIAPA?? SIAPA YANG IMUT MANIS LUCU GEMES???"

Seorang wanita yang sekiranya seumuran dengan Jessica datang dengan tergopoh gopoh. Ia mama Kevin, Olin namanya.

"Ihhh ini Lin!!" Jessie menunjuk Renjun yang terdiam kikuk.

"AKHHHH GEMESNYA!!" Olin mencubit pipi Renjun gemas. Renjun membelalakkan matanya namun tak berani menolak kala pipinya kini dicubit oleh Olin.

"Resha ikut tante yuk!!"

Jessie merangkul Renjun dan menariknya. Olin mengikuti dengan penuh semangat. Omong omong 2 ibu ibu ini adalah penyuka yang gemes gemes lucu imut gituuu, jadi jangan heran respon mereka saat melihat Renjun sangat berlebihan.

"Resha mau dibawa kemana?"

"Udah kamu diem ajaa!!" sahut Jessie, tak memperdulikan Jevano. Jevano mendadak cengo, Kevin yang berada digendongan Jevano hanya mengerjap polos.

"Kakak cantik tadi mau diapain kak?"

"Gatau."

tbc

sumpah, ini part gajelas banget heh, otakku lagi buntu buntu nya jadi ngasal aja wkwk

sorry for typo

Renjun To Resha || Jaemren [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang