23. Gagal Lagi

19.2K 2.1K 76
                                    

Renjun kini sedang membereskan buku-bukunya untuk segera pulang. Harsa sudah duluan karena Keano sudah menunggu.

Baru saja Renjun keluar kelas, lengannya tiba-tiba dicekal oleh Jevano yang entah datang dari mana dan tiba tiba muncul macam jalangkung.

mana ada jalangkung seganteng jepano, kiw mas ganteng pacarin adek donkkkz 😘

"Eh, Jevano? Kenapa?"

"Pulang pake apa?" bukannya menjawab, Jevano malah balik bertanya.

"Naik bus atau ojol. Kamu kan ada latihan basket, kenapa gak latihan?" kata Renjun.

"Temenin gue latihan, ntar pulangnya bareng gue."

"Ih tapi lama!"

"Gak lama, 30 menitan lah, cuma latihan bentar soalnya istirahat tadi kan gue juga latihan sama anak basket." jelas Jevano.

Renjun tampak berpikir. "Yaudah."

"Gue ganti baju dulu, mau ikut?"

Mata Renjun membola. "Ya masa aku ngikut kamu yang ganti baju?"

"Maksud gue nunggunya didepan ruang ganti. Tapi kalo lo mau ikut masuk juga gapapa."

Renjun mencubit kesal pinggang Jevano membuat sang ketua Jupiter itu meringis. "Kamu mah otaknya mesum terus!"

"Sama lo doang— aw aw!!"

Renjun merengut. "Abisnya kamu ngeselin."

Melihat Jevano yang terus mengusap ngusap perut sehabis ia cubit, Renjun menjadi tak tega. "Sakit banget ya?" Renjun jadi merasa berasalah dan malah ikut mengusap pinggang Jevano yang habis ia cubit.

Jevano diam diam tersenyum licik. Renjun ini ternyata sangat mudah dibodohi. Padahal cubitan Renjun bukan apa apa, ya walau sedikit sakit sih..

"Hmm, sakit banget, lo nyubitnya kuat banget." kata Jevano dengan raut wajah pura pura kesakitan.

"Maaf, abisnya kamu sih ngeselin. Eh eh??" dahi Renjun menyerngit. Ia meraba sedikit area perut Jevano. "Ihh kamu ada abs?" mata Renjun berbinar sembari menatap Jevano dengan antusias.

"Hmm, mau lihat? Atau mau pegang?"

"Emang boleh?" tanya Renjun dengan raut wajah polosnya.

Jevano diam diam tersenyum senang.

"Boleh, tapi gak disini."

[]

"Jevano! Ngapain? Kok lamaa??" Renjun mengedor-ngedor pintu ruang ganti. Ia kini tengah menunggu Jevano yang berganti pakaian. Tapi lama sekali selesainya. Renjun kan pegal berdiri terus.

"Eh Resha? Kenapa disini?"

Renjun menoleh. Ia menyerngit, berusaha mengingat lelaki didepannya ini. " Emhh, Juan?"

Juan mengangguk. "Lo kenapa disini?" Juan berusaha untuk tidak menatap Renjun. Karena sejujurnya Renjun terlihat begitu manis. Bisa bahaya jika ia sampai jatuh kepesona teman dekatnya dulu itu.

"Nunggu Jevano, dia lama banget keluarnya." Renjun memanyunkan bibirnya. Juan meringis, tuh kan! Baru juga dibilangi, si Renjun bisa bisanya membuat Juan hampir mimisan karena tingkah lucunya.

"Emh y-ya.. Mu-mungkin bentar lagi." Juan menggaruk tengkuk. Kenapa ia jadi gelagapan seperti ini?

"Eh ya, kamu basket juga ya Juan?"

Renjun To Resha || Jaemren [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang