Setelah 3 hari lamanya menginap dirumah sakit, Renjun akhirnya sudah diperbolehkan pulang karena kondisinya sudah mulai membaik.
Perihal mimpi bertemu dengan pemilik tubuh asli, Renjun masih mencerna maksud Resha tentang sang pemeran utama yang tidak sebaik dan selugu yang ia pikirkan. Renjun terus memikirkan hal itu sampai sampai ditegur Alin karena menjadi sering melamun.
Walaupun sudah keluar dari rumah sakit, Renjun belum diperbolehkan Alin dan Jeriko untuk bersekolah. Dokter juga menyarankan untuk beberapa hari mengistirahatkan diri dirumah lebih dulu.
2 hari dirumah dan tidak diizinkan kemana mana membuat Renjun bosan. Kerjaannya hanya makan tidur nonton, makan tidur nonton, begitu terus sampai hari esoknya tiba.
Seperti siang ini, Renjun dengan bibir manyun dan dengan posisi kaki diatas kepala sofa juga kepalanya yang menggantung diujung sofa tengah mati kebosanan. Alin sedang pergi sebentar untuk mengecek butiknya, sedangkan Jeriko bekerja. Jadilah Renjun hanya sendirian dirumah.
"Bosen~"
Ting tong
Bunyi bel yang terdengar tak Renjun hiraukan. Ia terlalu malas untuk membuka pintu. Entah siapa yang datang berkunjung saat ini, Renjun tidak peduli.
Namun bel rumahnya yang terus dipencet berulang kali membuat Renjun mencak mencak kesal. Jadilah ia bangkit dan dengan kaki dihentak hentakkan juga bibir manyun untuk membukakam pintu. Hingga saat pintu terbuka, wajah konyol Hero yang pertama kali Renjun lihat membuat ia terhuyung karena terkejut.
"HERO!" Renjun memekik kesal. Sang pemilik nama hanya cengengesan tidak bersalah.
Jevano geleng geleng kepala, kemudian ia masuk setelah Renjun mengizinkan mereka semua masuk. Iya, Jevano dan kelima anggota inti Jupiter datang menjenguk Renjun setelah jam sekolah berakhir.
"Nih Res kita bawa makanan buat lo." Keano menyodorkan kresek berisi jajanan yang mereka berenam beli sebelum datang kerumah Renjun. Sebenarnya tadi mereka berenam sempat berdebat karena bingung ingin membelikan Renjun apa. Namun setelah 20 menit mendebatkan hal yang percuma, Jason akhirnya menyarankan untuk membeli snack diminimarket.
Mata Renjun berbinar. "Wah! Apa ini?" dengan penuh semangat, Renjun menerimanya dan membukanya dengan begitu tak sabaran
"Banyak banget!" Renjun melongo senang kala isi kresek tersebut adalah jajanan jajanan kesukaan Renjun. "Ih, makasih!" Renjun mendekap jajanan yang dibawa keenam temannya itu sembari tersenyum lebar.
Jevano lantas mengalihkan tatapannya, pipinya memerah karena melihat senyum Renjun yang membuat jantungnya berdegup begitu kencang.
"Sial."
[]
Setelah 5 hari berada dirumah, Renjun akhirnya sudah diperbolehkan untuk sekolah, dengan syarat harus bersama anggota Jupiter.
Renjun sampai disekolah dan langsung menjadi perhatian murid murid diparkiran karena datang bersama Jevano dan akhirnya muncul kembali setelah seminggu lamanya tidak hadir.
Renjun turun dari motor Jevano, melepaskam helm milik Jevano dengan sedikit kesusahan. "Ih nyangkut!"
Jevano yang juga sudah selesai melepas helm nya geleng geleng kepala melihat Renjun yang tampak kesulitan membuka pengait helm. Jevano langsung tergerak membantu Renjun, mendongakkan kepala pemuda manis itu agar lebih mudah melepaskannya karena Renjun yang lebih pendek dari Jevano. Jevano sampai harus menunduk untuk melihat Renjun.
"Masa lepasin helm aja ga bisa."
Bibir Renjun mengerucut. "Susah tau!"
Jevano geleng geleng kepala dan meletakkan helm yang dipakai Renjun dijok motornya. Ia merapikan sedikit rambut Renjun yang berantakan, membuat yang diperlakukan seperti itu menegang.
Perilaku Jevano mengundang pekikan iri dari siswi siswi yang sejak tadi memperhatikan interaksi keduanya. Mereka sangat iri pada Renjun yang diperlakukan sangat baik oleh Jevano yang notabenya tak pernah terlihat dekat dengan perempuan atau submissive.
"I-ih Jevano!"
Jevano terkekeh pelan. "Apa? Udah ayo kekelas." Jevano menarik tangan Renjun, ralat, menggenggam tangan Renjun. Lagi lagi Renjun menahan nafas karena perlakuan Jevano yang terlalu tiba tiba. Hal ini tidak baik untuk kesehatan jantung Renjun.
Jevano melirik Renjun yang kini menunduk malu. Ia dapat melihat semburat merah dipipi pemuda manis itu, membuat ia terkekeh menahan gemas.
"Oiyy! Pagi pagi dan mesra aja nih!" sang perusak suasana, yaitu Hero tiba tiba muncul dengan raut wajah menggoda dan alis yang dinaik turunkan. Anggota inti Jupiter itu bersiul siul setelah melihat genggaman tangan sang ketua dengan Renjun.
"Duh dipegang terus kayak mau nyebrang aja."
Plak!
"Iri aja lo!" kepala Hero dipukul oleh Gilang yang baru saja datang bersama anggota inti lainnya.
"Anjing! Sakit cok!"
"Alay." sahut Keano yang sedang bersedekap dada. Hero yang merasa dikhianati mencengkram dadanya dan pura pura manangis.
"Dih geli bet gue liatnya." Guntur jadi merinding sendiri melihat ekspresi Hero yang menggelikan."Sumpah Her jijik bet gue liat lo begitu!" kata Jason dengan muka julitnya menabok punggung Hero.
Jevano menatap datar kelima sahabatnya. Menarik Renjun dan meninggalkan kelima sahabatnya yang mengganggu mood nya yang bagus dipagi hari ini.
"Lah anjir ditinggalin kita." gumam Gilang menatap Jevano yang sudah pergi menarik Renjun.
"Maklum aja lagi jatuh cinta mah begitu." kata Keano kemudian pergi untuk menyusul Jevano yang sudah tak terlihat lagi. Guntur, Jason, dan Gilang ikut menyusul wakil mereka itu.
"Lah anjir gue ditinggal! WOI TUNGGUIN GUE!!"
tbc
pendek banget ya? wkwk maaf abisnya lagi sibuk, part ini juga agak ngawur menurutku
anw jan lupa votmen! sorry for typo
KAMU SEDANG MEMBACA
Renjun To Resha || Jaemren [√]
HumorRenjun anak yang pendiam, manis dan lembut, harus menjalani hidupnya menjadi salah satu anggota geng dinovel kesukaannya. ❝ Loh? Bukannya aku udah mati ya? Kok masih hidup? ❞ warn[❗] ✦₊ bxb ࿐ ✦₊ non baku ࿐ ✦₊ jaemin dom! renjun sub! ࿐ start: 7 ju...