16. Sakit

20.2K 2.2K 52
                                    

Renjun demam.

Ya, keesokan harinya suhu badan Renjun meningkat. Panas sekali sampai sampai Alin terkejut saat menyentuh kening Renjun.

"Badan kamu panas banget Res, kerumah sakit aja ya?"

Renjun menggeleng. "Gak mau.."

Tubuh Renjun lemas, tenggorokannya kering, kepalanya pusing, lengkap sudah penderitaan.

Alin mengompres Renjun menggunakan bye bye fe*ver . Seharusnya itu untuk bayi, tapi karena Renjun mirip bayi jadi Alin memakai itu. Renjun nya juga tidak menolak karena saat didunia sebelumnya, mamanya selalu memakaikan itu pada Renjun saat sakit.

"Mama masakin kamu bubur dulu ya, jangan tidur."

Kemudian Alin keluar dari kamar untuk membuatkan bubur. Renjun menghembuskan nafasnya dan mengetatkan selimutnya karena ia merasa kedinginan. Padahal tubuhnya panas, tapi kenapa rasanya Renjun sangat kedinginan saat ini?

15 menit kemudian, Alin kembali membawa nampan berisi bubur yang baru jadi, air putih dan obat paracetamol. Tampak Renjun dengan wajah pucat terbaring lemas diranjang. Renjun tidak tidur, hanya memejamkan mata.

Pengaruh Jevano ternyata sangat besar..

"Ayo bangun dulu." Alin membantu Renjun untuk duduk. Kemudian menyuapkan bubur pada Renjun, Renjun menelannya dengan susah payah. Suapan ke 6, Renjun menolak karena rasanya pahit dan ia ingin muntah.

"Udah ma.."

Alin menghela nafas. Meletakkan mangkuk berisi bubur itu dinakas. Kemudian membantu Renjun untuk minum. "Minum obat dulu nak, abis itu tidur."

"Gak mau minum obat ma.."

"Harus minum obat biar panasnya turun. Ayo minum dulu, gak pait kok, rasa jeruk ini."

Renjun mencebik. Alin kira ia ini anak kecil yang gampang ditipu apa?

Dengan terpaksa Renjun meminum obat paracetamol itu dengan bantuan air. Sejak kecil, Renjun selalu tak bisa mendorong pil obat jika tidak dengan air. Pil obat itu bisa bisa nyangkut ditenggorokannya.

"Tidur aja biar pusingnya reda. AC nya mau di hidupin atau enggak?"

Renjun menggeleng. "Gak usah ma, dingin.."

"Yaudah, mama turun dulu ya, kalau kamu butuh apa apa panggil mama aja."

Sebelum keluar kamar, Alin mengusap kepala Renjun sayang. Renjun lantas menyamankan dirinya dan memejamkan mata untuk segera tidur. Setelah meminum obat, Renjun bisa langsung mengantuk tanpa perlu menunggu lama.

Tak perlu menunggu waktu lama, Renjun sudah jatuh tertidur.

[]

Tak jauh berbeda dengan Renjun, Jevano dirumahnya saat ini sedang bergelung dalam selimut dengan keadaan lemas dan kepala yang pusing.

Entah apa yang menyebabkan Jevano bisa demam padahal kemarin ia baik baik saja. Bahkan masih bisa memberi 2 bogeman pada Keano.

Sejak pagi, Jevano sama sekali tak beranjak dari ranjang. Saat mamanya menyuruh makan pun Jevano tidak mau karena tidak berselera.

Beberapa jam berlalu, kini kamar Jevano sudah diisi oleh anggota inti Jupiter yang menjenguk setelah jam sekolah berakhir. Mereka datang membawa makanan seperti buah untuk Jevano dan jajanan untuk mereka makan.

"Kok bisa samaan ya."

"Samaan apanya?" tanya Jason setelah mendengar celetukan Hero.

"Iya, kok bisa samaan, soalnya kata Harsa sama Egi kan Resha gak masuk gegara sakit, nah hari ini Jevano juga sakit. Kebetulan kali ya? Padahal kemaren mereka berdua baek baek aja." kata Hero.

"Lah iya, Jevano kemaren masih sehat bugar,apalagi waktu abis mukul gue, masih nyut-nyut nih pipi gue." Keano memegangi pipinya yang terdapat lebam sehabis mendapat bogeman dari sang ketua. Sakitnya masih terasa sampai hari ini saking kuatnya Jevano memukul Keano.

"Ah lebay lo No, baru dipukul gitu doang." sahut Guntur.

"Baru dipukul gitu doang kata lo, sini lo deh gue pukul. Sakit banget anjir pukulan Jevano tuh!" kan Keano jadi emosi denger kata kata Guntur.

"Sok iye lu Tur Tur, lo juga pernah kali dipukul Jevano sampe demam tinggi 5 hari." Gilang memukul belakang kepala Guntur. Gilang masih ingat betul sekitar 3 bulan lalu Guntur dipukul dengan beringas oleh Jevano karena nabrak anak kecil sampai masuk rumah sakit.

Guntur meringis.

Sedangkan oknum yang dibicarakan masih tertidur dengan nyenyak. Tak terganggu dengan kebisingan anggotanya.

"Keknya Jevano sama Resha lagi ada masalah deh."

"Maksud lo?" sontak semuanya menatap kearah Keano.

"Jadi kemaren tuh.." Keano kemudian menceritakan kejadian kemarin dimana Renjun yang memeluknya hingga ia bisa mendapat pukulan dari Jevano.

"Jadi.. Resha ngiranya lo itu Jeno-Jeno siapalah itu."

Keano mengangguk. "Ho'oh, terus pas Resha lagi meluk gue Jevano malah dateng. Untung aja Harsa gak dateng dan ngeliat, kalo dia ngeliat bisa bisa double kill gue kemaren."

"Emang si Jeno itu siapa sih? Mungkin aja Jeno itu mirip sama Keano sampe sampe Resha ngiranya Keano itu Jeno." kata Hero.

"Resha semenjak berubah jadi aneh banget." sahut Jason.

"Aneh gimana?"

"Ya anehlah. Masa dia berubah secepat itu cuma dalam beberapa jam? Sebelum dia berubah penampilan juga kemarinnya masih main-main ama kita. Terus juga Resha bilang kalo dia gak bisa bawa motor, lo pada masa gak ngerasa aneh sih? Tingkahnya bener bener kayak bukan Resha. Resha gak sefenimin dan semanis itu. Cuma waktu kita tawuran dibelakang sekolah itu aja Resha keliatan kayao Resha sebelumnya karena dia mukul Alpha brutal banget." jelas Jason dalam sekali tarikan nafas.

"Iya juga ya.." gumam Guntur pelan.

"Mungkin aja Resha waktu pulang dari kumpul kumpul kecelakaan atau apalah, terus amnesia." ujar Hero.

"Gak mungkin, tapi mungkin." balas Gilang ngawur.

Keano mengangguk. "Tapi gue juga ngerasa aneh sih. Resha itu, kayak bukan Resha, tapi kayak orang lain."

tbc

apakah yg akan terjadi selanjutnyaaa 👀

nantikan diepisode berikutnya, wkwk

btw panggil aku ika aja jangan thor, biar akrab gitu hehe, jan pake embel embel kakak juga

oh ya, ada yg pernah baca cerita jaemren yg judulnya bad alive ga? aku mau baca tp ceritanya diperpusku ilang, nama authornya siapa sih 😥

janlup vote atau jevano marah sama renjun bakal lama, sorry for typo

Renjun To Resha || Jaemren [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang