"Lo beneran Resha kan? Lo bukan orang yang nyamar jadi Resha kan?"
Renjun mengerjap pelan, kemudian menggeleng kikuk. Ia gugup ditatap sebegitu intens oleh Keano. Tatapannya itu loh, tajam sekali. Renjun jadi takut.
"Oke lah kalo lo berubah penampilan gini. Tapi tinggi badan lo ikutan berubah juga? Apalagi tadi lo bilang gak bisa bawa motor, kan jadi kurang yakin lagi gue." kata Guntur yang masih setia menatap lekat Renjun.
Renjun kan jadi salting sendiri ditatap banyak cogan..
"A-aku gatau." balas Renjun asal. Jujur saja Renjun jadi kehilangan kata katanya karena terlampau gugup. Untuk merangkai 2 kata itu saja sedikit susah karena suaranya seperti tidak keluar.
"Tapi lo masih inget sama Jupiter kan? Gak mungkin lupa lah." ujar Hero. Renjun terdiam, kemudian meneguk salivanya kasar.
Oh ayolah, di novel yang Renjun baca tidak begitu menjelaskan tentang siapa saja nama nama anggota geng dan semacamnya. Renjun tidak terlalu banyak tahu. Yang Renjun tahu, Jevano adalah ketua Jupiter dan Keano wakilnya. Kemudian Jason, Gilang, Guntur dan Hero adalah anggota intinya. Sisanya anggota biasa, termasuk Resha—atau Renjun?
"Dia gak lupa ingatan kali, cuma berubah aja kayak power ranger." celetuk Gilang. Jason menampol bahu pria tinggi itu. Ya sebenarnya Jason dan Gilang itu sama sama tinggi.
"Bos, gimana menurut lo?" Hero melirik sang ketua yang sejak tadi tak bersuara. Hanya memperhatikan, lebih tepatnya memperhatikan Renjun yang sedang diinterogasi anggota inti dan sang wakil. Anggota Jupiter lainnya? Sudah pergi kekantin untuk mengisi perut. Mereka tidak jadi membahas sesuatu yang penting hari ini karena perubahan Resha yang begitu mengejutkan.
Jevano menaikkan sebelah alisnya. "Gimana apa?"
Hero menghela nafas, kemudian mengembangkan senyum manis, berusaha menahan sabar karena memang sifat ketua mereka itu sangat menyebalkan.
"Ya menurut lo Resha gimana?"
"Gak gimana-gimana."
"Anjing." umpat Hero pelan. Untunglah Jevano tak mendengar, jika dengar habislah sudah Hero.
"Ughh.. udah belum? A-aku laper, kalian nahan aku lama banget." tiba tiba suara Renjun terdengar lagi. Anak itu tampak sedikit menundukkan kepalanya.
"Njer.. kenapa lucu banget bangsat." Jason tak berkedip memandang Renjun. Astaga, jika dia tidak ingat sedang masa pdkt bersama seseorang, mungkin ia akan langsung mendekati Renjun.
Abisnya lucu sih..
"Laper ya lo? Sama kita aja, biasa juga kekantin bareng." kata Guntur.
Renjun mengerjap. Dalam hati menimang tawaran Guntur.
"Terima enggak ya? Tapi aku udah laper banget, terus aku gak tau kantin dimana. Yaudah setuju aja deh."
Renjun mengangguk pelan, menyetujui ajakan Guntur.
"Jev, ngantin gak lo?" tanya Keano. Jevano berdeham singkat dan berdiri dari duduknya, ia mengantongi ponselnya yang sejak tadi ia putar putar seolah mainan.
[]
Renjun menunduk, menatap sepatunya sendiri. Ia kini sedang menunggu bus dihalte bus. Sudah hampir 2 jam tapi bus tak kunjung datang.
Renjun mengharapkan Jeriko menjemput. Namun ia ingat Resha itu setiap sepulang sekolah tidak pernah pulang cepat, dan jika tidak membawa motor karena motornya masuk bengkel, Resha akan nebeng pada temannya. Tapi Renjun mana berani! Dia berinteraksi dengan orang lain saja masih takut, apalagi meminta tebengan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Renjun To Resha || Jaemren [√]
HumorRenjun anak yang pendiam, manis dan lembut, harus menjalani hidupnya menjadi salah satu anggota geng dinovel kesukaannya. ❝ Loh? Bukannya aku udah mati ya? Kok masih hidup? ❞ warn[❗] ✦₊ bxb ࿐ ✦₊ non baku ࿐ ✦₊ jaemin dom! renjun sub! ࿐ start: 7 ju...