Renjun, Harsa dan Egi sedang makan dikantin sambil bercakap-cakap ringan mengenai kejadian kemarin dimana Renjun mengamuk. Untunglah Renjun tidak dipanggil ke BK karena bantuan Jevano yang merupakan cucu pemilik sekolah. Jadi Renjun aman dari masalah.
kaget gak klean pada?!! kalo gak kaget dikagetin aja
"Eh eh kenapa nih? Kok keliatannya pada heboh?" Egi menyerngit, menatap satu persatu murid yang pergi meninggalkan kantin dengan terburu buru. Egi mendadak bertanya tanya, apakah terjadi sesuatu?
"Gatau tuh, murid murid pada lari larian gak tau kemana. Keknya ada yang terjadi deh." kata Harsa sambik menatap murid murid yang berlarian keluar kantin, bahkan meninggalkan makanan mereka yang belum habis.
"Kalian mau pergi?" tanya Renjun sambil menyedot minumannya. Ia tampak tak begitu tertarik dan tidak penasaran. Ia bahkan sudah bisa menebak apa yang terjadi hingga murid murid keliatan heboh.
Egi mengangguk. "Gue penasaran. Lo mau liat juga gak?" tanya Egi pada Harsa.
"Yok deh, gue kepo juga nih." jawan Harsa. Ia berdiri dan menyeruput es teh nya yang tinggal sedikit.
"Yaudah pergi aja, aku disini aja soalnya masih laper." kata Renjun sambil melanjutkan makanannya. Makan nomor 1, yang lain nanti dulu.
"Yaudah, gue sama Egi pergi bentar, ntar kita kesini lagi, cuma pengen ngeliat aja sih apa yang terjadi." ujar Harsa.
Renjun mengangguk-angguk saja. Kemudian Harsa dan Egi pergi dari kantin. Dikantin hanya tersisa 13 murid yang masih stan by dan makan dengan nikmat tanpa peduli apa yang terjadi sebenarnya.
Renjun makan dengan tenang. Ia bahkan mencomot bakso milik Harsa dan Egi yang masih tersisa cukup banyak. Ya lagian, salah sendiri kenapa pergi, kan Renjun jadi enak ngambilinnya, hehe. Sampe ketenangan Renjun tiba tiba sirna saat Egi datang dengan raut panik dam menggebrak meja membuat Renjun yang sedang menyuapkan pentol bakso dan bersiap mengunyahnya tersedak.
"Uhukk uhukk!!"
Belum selesai meredakan batuknya, Egi lebih dulu menarik tangannya dengan tergesa gesa. Renjun bahkan sudah bersiap ingin minum untuk menghilangkan rasa sakit ditenggorokannya, tapi Egi malah menariknya pergi.
Renjun menepuk-nepuk dadanya. Bakso bulat tadi tertelan seutuhnya tanpa ia kunyah. Bisa dibayangkan bagaimana tersiksanya Renjun saat ini? Egi ini sangat tidak berkeperi-renjunan. Ingin rasanya Renjun mengumpat.
"EGI!! uhukk!"
"Udah Res lo harus ikut gue sekarang!! Gawat bangett pokoknya!!" kata Egi panik, tidak menghiraukan Renjun yang terus terbantuk. Ia menoleh kebelakang saja tidak dan tetap menarik Renjun. Renjun yang kakinya pendek jadi susah mengimbangi langkah Egi yang begitu cepat.
Sampailah Renjun dan Egi dilapangan basket outdoor yang ramai sama kerumunan murid murid, Egi tanpa pikir panjang langsung menerobos kerumunan. Ia bahkan tak menyadari Renjun yang nyangkut dan hampir saja jatuh karena tubuh kecilnya terimpit-impit oleh murid murid yang badannya lebih besar.
Renjun menghela nafas lega saat berhasil melewati kerumuman yang membuat Renjun rasanya ingin pingsan karena pengap.
"Noh lu liat! Jevano lagi berantem! Gak bisa dipisahin, Jason sama Keano aja tadi kena bogem gegara mau pisahin." kata Egi menunjuk tengah lapangan dimana Jevano tengah melayangkan pukulam bertubi-tubi pada seorang siswa kelas 12. Siswa itu tidak diam, ia membalas pukulan Jevano walau tenaganya sama sekali tidak sebanding dengan ketua Jupiter itu.
Dengan emosi mengebu-ngebu, Renjun turun kelapangan, tidak mengubris tatapan yang dilayangkan padanya saat ia melangkah mendekati 2 pemuda yang sedang saling tonjok itu.
"BERHENTI GAK KALIAN BERDUA!!" suara Renjun yang cukup cempreng itu berbunyi nyaring membuat Jevano tersentak sedangkan siswa yang baku hantam dengan Jevano menutup telinga. Adegan saling tonjok menonjok itu terhenti seketika saat mendengar teriakan Renjun yang dapat merusak telinga.
becanda gezzz, suara renjun itu merdu bangettttzz pokoknya, luv luv dechhh
Mata Renjun menghunus tajam kearah siswa bernama Nino itu, kemudian beralih pada Jevano. Tangannya terkepal dan ia saat ini bersiap siap ingin mengeluarkan unek-uneknya.
"DASAR KALIAN BERDUA MAKHLUK GAK BERPERASAAN!! GARA GARA KALIAN AKU KESEDAK BAKSO!!"
Kemudian Renjun tanpa ampun menggigit lengan Nino hingga siswa itu menjerit sambil berusaha menjauhkan Renjun darinya. Jevano membelalak terkejut.
Setelah puas menggigit lengan Nino, Renjun menampar bolak balik pipi Nino yang sudah babak belur. Kemudian beralih pada Jevano yang langsung meneguk ludak melihat tatapan tajam Renjun.
Bruk!
Jevano memejamkan matanya dan meringis pelan. Gila. Renjun benar benar tidak tanggung tanggung menginjak kakinya. Persis dijari kakinya. Rasanya beuhhh.. pedihhhh!!
Setelah puas, Renjun berlalu pergi dengan raut watados seolah sebelumnya ia tidak melakukan apapun. Meninggalkan lapangan dimana semua orang tampak melongo menatap kepergiannya yang berjalan layaknya seorang model profesional.
"Wow, emejing." gumam Hero terkagum-kagum.
tbc
gajelas, iya tau emang gajelas, lagi kehabisan ide soalnya
btw resha to renjun udah dipublish, yang belum baca silahkan dibaca
sorry for typo
KAMU SEDANG MEMBACA
Renjun To Resha || Jaemren [√]
HumorRenjun anak yang pendiam, manis dan lembut, harus menjalani hidupnya menjadi salah satu anggota geng dinovel kesukaannya. ❝ Loh? Bukannya aku udah mati ya? Kok masih hidup? ❞ warn[❗] ✦₊ bxb ࿐ ✦₊ non baku ࿐ ✦₊ jaemin dom! renjun sub! ࿐ start: 7 ju...