O6. Susu Coklat

25.1K 2.8K 115
                                    

Renjun baru saja menyelesaikan catatan yang diberikan oleh guru yang sebelumnya mengajar. Jari jarinya terasa kebas karena catatan yang ia tulis tadi sangat banyak.

"Ugh, pegel." gumam Renjun pelan sembari memijat mijat jarinya.

Para murid dikelasnya sudah mulai keluar kelas untuk mengisi perut karena bel istirahat sudah berbunyi 5 menit lalu. Hanya tersisa beberapa murid saja disini termasuk Renjun.

Renjun hari ini tidak ada niatan untuk pergi kekantin, ia tak ingin menjadi pusat perhatian seperti kemarin. Renjun itu orangnya pemalu, ditatap 1 orang saja salting, apalagi banyak orang yang terus menatap langkahnya kemanapun ia pergi.

Renjun sudah menyiapkan 2 buah sandwich dari rumahnya. Namun ia baru saja ingat jika ia tak memiliki air minum, ia lupa membawanya.

"Kenapa pake lupa sih." bibir Renjun mengerucut. Ia tak mau melangkah keluar kelas untuk sekedar membeli sebotol air mineral. Jadi yasudahlah, ia tak akan minum hari ini. Dari pada keluar kelas dan menjadi perhatian murid murid.

Hingga kelas hanya tersisa Renjun seorang diri karena semua murid sudah keluar kelas untuk pergi kekantin atau yang membawa bekal memilih makan ditaman sekolah. Renjun kemudian mulai menyantap makanannya sembari menonton kartun moomin kesukaannya di youtube.

Terlalu fokus menonton dan mengunyah, Renjun bahkan tak sadar ada seseorang yang masuk kedalam kelasnya dan mengambil kursi duduk disebelahnya.

Hingga Renjun tersentak kala merasa sesuatu yang dingin menempel dipipinya. Renjun dengan mata membulat menoleh kesamping dan dibuat semakin terkejut saat melihat Jevano disebelahnya.

"Je-jevano?"

Jevano tak membalas dan meletakkan 2 kotak susu coklat dingin dimeja Renjun. Renjun mengikutinya dan dibuat berbinar melihat susu coklat kesukaannya. Ugh, bagaimana Jevano bisa tahu susu kesukaannya?

"Untuk.. aku?"

"Hmm."

Senyum Renjun mengembang, ia langsung meminum satu kotak dengan penuh gembira. Ah, Jevano tahu sekali jika Renjun sedang haus saat ini. Bahkan dalam sekejap, susu itu sudah habis membuat Jevano mengerjab takjub.

"Kenapa gak kekantin?"

"A-aku umhh, bawa bekal." Renjun mengunyah gigitan terakhir sandwich nya. Masih ada 1 potong sandwich lagi, namun Renjun sudah tidak berselera dan lebih berminat pada susu yang dibawa Jevano.

"Kamu mau?" Renjun menawarkan sisa sandwich nya pada Jevano.

"Buatan lo?"

Renjun mengangguk. Jevano kemudian menerima dan memakan sandwich pemberian Renjun.

"Oh ya, kamu kenapa kesini? Kenapa gak dikantin?" tanya Renjun tanpa menatap Jevano. Renjun tak memiliki keberanian yang besar untuk menatap mata lawan bicaranya karena ia akan salting sendiri dibuatnya.

"Emang kenapa? Lo gak suka?"

Renjun gelagapan. "Ga-gak gitu maksud aku!"

Jevano terkekeh samar. Renjun seketika terpaku. Kenapa kekehan Jevano terdengar begitu manly? Belum lagi lelaki itu terlihat sangat tampan. Pipi Renjun seketika merona, ia langsung mengalihkan pandangannya untuk menghindari tatapan mata Jevano.

Renjun To Resha || Jaemren [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang