1O. Dia Yang Asli

23.8K 2.6K 130
                                    

Renjun sudah sadar 2 jam lalu dan sudah dipindahkan kedalam ruang rawat inap VIP. Lelaki manis itu hanya menatap anggota geng Jupiter yang tampak tengah membicarakan sesuatu yang serius.

"Mau makan sesuatu?"

Renjun otomatis menoleh saat merasa ada yang berbicara dengannya. Tampak Jevano yang baru saja mendaratkan bokong dikursi yang berada disebelah brankarnya. Sang ketua Jupiter itu menatap Renjun dalam.

"Bo-boleh?"

"Boleh lah, mau apa?"

"Buah aja." jawab Renjun. Jevano mengangguk, mengambil keranjang buah yang tadi dibeli salah satu anggota gengnya. "Mau buah apa?" tanya Jevano lagi.

"Jeruk."

Jevano dengan telaten mengupas jeruk untuk Renjun, kemudian meletakkan kedalam piring dan memberikannya pada Renjun.

Renjun memakan jeruk yang sudah dikupas Jevano. Mulutnya sedikit sakit saat mengunyah karena terdapat luka diarea bibir dan rahangnya. Saat Renjun membuka mulut saja rasanya nyeri, tenggorokannya juga kering dan pahit.

Jevano memotong apel dan meletakkannya dipiring Renjun tadi. Renjun mengerjap, menatap Jevano yang kini bangkit untuk membuang kulit apel yang tadi ia kupas.

Bagaimana Jevano bisa tahu jika Renjun tidak suka kulit apel? Apa lelaki itu cenayang hingga bisa tahu banyak hal tentang Renjun?

Beberapa anggota Jupiter saling bersenggolan karena mereka memperhatikan sikap Jevano pada Renjun yang tampak begitu perhatian. Hal ini adalah pemandangan langka karena sebelumnya Jevano tak pernah bersikap lembut dan menaruh perhatian lebih pada seseorang, ya terkecuali mama nya.

GEDUBRAKK

"YA TUHAN RESHA ANAKKU!!"

Renjun yang sedang mengunyah jeruk dibuat tersedak karena pintu kamar yang dibuka kasar dan seorang wanita yang masuk dengan raut panik, disusul pria dewasa dibelakangnya. Jevano lantas memberikan air mineral untuk Renjun yang tengah terbatuk batuk.

"Resha kamu kenapa bisa begini nak? Ya Tuhan.."

Renjun meringis setelah batuknya mereda. "Mama.. Ren— maksudnya Resha gak apa apa kok, cuma kecelakaan kecil aja."

Jeriko tampak bersedekap dada dan menatap lurus Renjun. Sebenarnya Resha sudah sangat sering masuk rumah sakit karena babak belur atau kecerobohannya yang jatuh dari motor, namun ia tak tahu apa alasan kali ini Resha masuk rumah sakit.

"Ini muka kamu kenapa bonyok gini ya ampun! Padahal udah bagus mulus semriwing splendid biar banyak yang suka, eh ini kok malah begini lagi muka kamu, ntar kabur semua yang suka sama kamu." Alin memegang dagu Renjun, memperhatikan wajah Renjun yang dipenuhi luka luka dan lebam.

Renjun tercengir kikuk, melirik anggota Jupiter yang tengah menahan tawa, kemudian melirik Jevano yang hanya menampilkan raut wajah tanpa ekspresi.

Jujur Renjun baru tahu jika mama Resha adalah orang yang cerewet. Dan papa Resha mungkin orang yang hangat namun sedikit tertutup. Sifat Alin sangat mirip dengan mama Renjun.

Ah, Renjun jadi merindukan mamanya.

"Mama gimana ya kabarnya? Semoga mama sama papa baik baik aja. Maafin Renjun yang pergi ninggalin kalian padahal kalian cuma punya Renjun. Renjun kangen sama mama papa. Renjun pengen ketemu kalian lagi.." gumam Renjun dalam hati, tanpa sadar ja meneteskan air matanya membuat Alin dan Jevano panik.

"Loh loh Resha kenapa kamu nangis?"

Renjun tersentak, ia langsung menyeka air matanya dan menggeleng kemudian menunduk. Namun bukannya berhenti, tangis Renjun malah semakin deras.

Renjun To Resha || Jaemren [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang