05. KEBENARAN YANG HARUS DIUNGKAP

30.4K 3K 300
                                    

Vote dulu nanti lupa!

Follow juga kalau kalian suka dengan cerita ini!

Follow juga kalau kalian suka dengan cerita ini!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

05. Kebenaran yang harus diungkap.

-----

Alaska membuka pintu ruang kerja sang Papa dengan gerakan perlahan. Kemudian menjulurkan kepalanya guna melihat orang yang berada di dalam ruangan tersebut.

"Papa," panggil Alaska dengan suara berbisik.

Farel melihat di mana sumber suara. Di sana ada Alaska yang hanya terlihat bagian kepala.

"Kenapa?" tanya Farel yang justru ikut berbisik.

"Mau izin keluar."

"Kemana?" tanya Farel dengan notasi suara yang masih berbisik.

"Ke markas."

"Tapi pulangnya jangan malem-malem," ujar Farel memeringati.

"Oke!"

Alaska menutup pintu tersebut. Namun saat baru berjalan beberapa langkah Alaska memundurkan badannya kembali. Tangannya kembali membuka pintu yang ada di hadapannya. 

"Papa," panggil Alaska lagi.

"Apa lagi?" sahut Farel ketika sang anak kembali memanggilnya.

"Lio sama Lea mau ikut. Boleh nggak?"

"Boleh. Tapi adek-adek dijagain," kata Farel.

"Oke!"

Alaska menuruni tangga dengan riang. Tadi sebenarnya Alaska sudah meminta izin dengan Alma namun Alma mengatakan jika harus tetap meminta izin kepada Farel yang notabennya sebagai kepala keluarga. Jadi Alma tidak bisa mengambil keputusan tanpa persetujuan dari sang suami.

Alaska menghampiri kedua adiknya yang sedang duduk di sofa sambil bermain ponsel. Keduanya juga terlihat rapih karena memang keduanya sudah mengatakan jika ingin ikut Alaska yang hendak pergi ke markas.

Alaska sedikit tidak suka dengan baju yang di pakai oleh Lea. Karena baju tersebut memperlihatkan sedikit bagian perut yang tidak tertutup sempurna.

"Baju yang Lea pakai mending di ganti yang lebih tertutup. Di sana banyak cowok masa pakai baju kaya gitu," perintah Alaska.

Lea memperlihatkan penampilannya dari atas  hingga bawah. Baju yang ia pakai memang model crop jadi memperlihatkan sedikit bagian perutnya.

"Tadi udah gue peringati. Tapi dianya masih aja ngeyel,"  timpal Lio.

"Yaudah deh. Lea ganti baju dulu," ujar Lea sambil melangkahkan kaki menuju kamarnya.

Tidak lama kemudian Lea kembali menuruni tangga dengan setelan baju yang lebih tertutup dari sebelumnya.

ALASKA [ TERBIT ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang