48. HARAPAN UNTUK KEMBALI

18.6K 1.9K 500
                                    

Vote dulu nanti lupa!

Follow juga kalau suka dengan cerita ini!

Follow juga kalau suka dengan cerita ini!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

48. Harapan untuk kembali

----

Hari ini Alaska mendapat tugas untuk menemani sang Mama belanja bulanan. Alaska mendorong stroller sambil mengikuti Alma yang berjalan di depannya.

"Kalo ada yang mau kamu beli ambil aja. Mumpung ada di sini," ujar Alma.

Alaska hanya mengangguk tanpa  mengeluarkan suara. Sebenarnya ia juga bingung ingin membeli apa.

"Kamu mau ini nggak?" tanya Alma sambil memegang vitamin penggemuk badan.

"Buat apa?" Alaska justru berbalik bertanya. Padahal ia tidak terlalu gemuk untuk ukuran seorang pelajar.

"Mama rasa kamu harus sedikit gemuk dari ini. Biar keliatan lebih berisi," jawab Alma.

Alaska menolak tawaran itu. "Nggak mau ah. Nanti sixpack aku hilang."

Alma tertawa melihat wajah kesal anaknya. Alaska memang tidak gemuk justru badannya sudah berbentuk walaupun masih duduk di bangku sekolah.

"Kamu cari margarin sama keju di sana. Biar Mama yang dorong stroller," perintah Alma sambil menunjuk tempat yang ia maksud.

Alaska berjalan mencari margarin dan keju yang di maksud oleh Alma. Tentu Alaska sudah paham dengan dua bahan masakan itu karena ia sudah sering menemani Alma belanja bulanan.

Saat sedang mencari keberadaan margarin dan keju. Alaska tidak sengaja bertemu dengan Abel yang juga sedang berbelanja.
Matanya turun melihat perut Abel yang terlihat mulai membesar karena memang Abel sedang mengandung.

"Sendirian?" tanya Alaska kepada Abel.

"Aku sama Arkan," jawab Abel sedikit canggung. Sebenarnya Abel merasa malu karena dulu sempat meminta pertanggung jawaban kepada Alaska. Padahal jelas-jelas bukan Alaska yang sudah menghamilinya.

Alaska mengangguk. "Kabar lo sama Arkan gimana? Udah lama nggak ketemu."

"Aku sama Arkan baik. Kita hidup bahagia setelah menikah."

Tidak lama Arkan datang menghampiri mereka sambil mendorong stroller. Sepertinya laki-laki itu juga sedang membantu Abel mencari barang-barang belanjaan.

"Apa kabar, bro? Udah lama kita nggak ketemu." Arkan langsung merangkul bahu Alaska.

"Lo yang apa kabar. Tiba-tiba ngilang nggak pernah ada kabar," balas Alaska sambil meninju perut Arkan.

Arkan tertawa. "Gue lagi fokus sama kehamilannya Abel. Sorry juga karena gue tiba-tiba keluar dari AGRARIOS tanpa konfirmasi dulu sama lo."

"Santai aja. Gue tau kondisi lo sekarang."

ALASKA [ TERBIT ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang