45. PERUBAHAN SIKAP

17.4K 1.8K 171
                                    

Vote dulu nanti lupa!

Follow juga kalau suka dengan cerita ini!

Follow juga kalau suka dengan cerita ini!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

45. Perubahan sikap

----

Sudah satu minggu ini perilaku Yasmine terlihat berbeda dari biasanya. Bahkan Alvaro mengatakan jika Yasmine sering pergi dan pulang ketika sudah sore.

Alaska sempat bertanya kenapa akhir-akhir ini Yasmine berperilaku berbeda. Namun perempuan itu menyangkal bahwa dirinya tetap berperilaku seperti biasanya. Alaska juga bertanya mengenai pertemuannya dengan Gara tempo hari. Tapi Yasmine lantang menjawab bahwa dirinya tidak pernah bertemu Gara dan mengatakan bahwa kemungkinan Alaska salah melihat orang. Namun sepertinya Alaska tidak sebodoh itu. Padahal jelas-jelas Alaska melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa Yasmine mendatangi rumah Gara.

Semakin hari hubungannya dengan Yasmine semakin meregang. Tapi di sini sepertinya Yasmine yang menghindar dari Alaska. Bahkan beberapa kali Yasmine menolak di atar dan di jemput ketika hendak berangkat kesekolah.

Dengan posisi kaki yang di angkat di atas meja. Alaska tampak menikmati bekal yang berisikan nasi goreng buatan sang Mama. Apalagi kelas masih tergolong sepi jadi Alaska lebih leluasa menghabiskan bekal yang di bawanya dari rumah.

Dari luar kelas terdengar suara seseorang menyanyikan lantunan lagu. Namun tidak lama Digo memasuki kelas dengan kondisi telinga yang disumpal oleh earphone.

Digo meletakan tas di bangkunya. "Wong ko ngene kok dibanding-bandingke saing-saingke yo mesti kalah."

"Berisik!" sentak Alaska.

Tentu Digo terkejut mendengar suara itu. Padahal seingatnya tadi tidak ada Alaska di dalam kelas. Jangan-jangan selama ini Alaska adalah jelmaan setan.

Digo menghampiri bangku yang di tempati oleh Alaska. "Enak bener pagi-pagi makan nasi goreng."

"Pagi itu waktunya sarapan. Bukan nyanyi-nyanyi nggak jelas," ujar Alaska.

"Gue lagi kecanduan lagunya Farel," kata Digo.

"Farel bapak gue?" tanya Alaska dengan tampang polosnya.

"Bukan lah, anjing. Farel yang ini masih kecil."

"Oh kirain. Siapa tau bapak gue diam-diam bikin lagu."

"Nyicip, Ka," ucap Digo yang tergiur dengan nasi yang sedang di makan oleh Alaska.

Alaska menjauhkan bekal yang ada di hadapannya dari jangkauan Digo. "Jangan. Nasi gorengnya nggak enak."

ALASKA [ TERBIT ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang