11. KASUS PENANGKAPAN

26.3K 2.7K 237
                                    

Vote dulu nanti lupa!

Follow juga kalau suka dengan cerita ini!

Follow juga kalau suka dengan cerita ini!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

11. Kasus penangkapan

----

Alaska mendapat perintah dari sang Mama untuk mengawasi Lea yang sedang belajar di kamarnya. Kebiasaan jika tidak diawasi bukannya belajar perempuan itu justru akan scroll tik tok tanpa henti.

"Dari pada cuma ngeliatin mending abang bantuin Lea nulis," ujar Lea sambil memberikan buku paket serta buku tulisnya kepada Alaska.

"Males banget. Abang aja di sekolah nggak pernah nulis," tolak Alaska tanpa mengalihkan pandangan matanya. Karena laki-laki itu sedang bermain game online di ponsel miliknya.

"Terus selama ini abang di sekolah ngapain?"

"Ngepet!" jawab Alaska seperti tanpa beban.

"Astagfirullah! Mulutnya haram!" Lea mulut Alaska hingga menimbulkan suara yang cukup keras.

"MELETUS BALON HIJAU DOOOR!! HATI KU SANGAT KACAU!!" Lio baru saja memasuki kamar Lea sambil bernyanyi. Tidak lupa laki-laki itu juga berjoget tidak jelas.

"Gini amat punya abang reog semua," gumam Lea sambil terus melakukan kegiatan menulisnya.

"Adik ku yang cantik apa kabar?" Lio menarik kepala Lea kemudian memberikan kecupan di kening perempuan itu.

"Lo kenapa sih?" tanya Lea sambil mengusap keningnya yang terdapat jigong dari bibir Lio yang membasahi area kening.

"Gue lagi seneng," jawab Lio kemudian kembali memonyongkan bibirnya beralih ingin mengecup Alaska.

"Gue tabok mulut lo!" ancam Alaska membuat Lio langsung mengurungkan niatnya.

"Lo tau nggak Lea?" Lio beralih menghadap Lea.

Lea menggeleng.

"Papa beliin gue ayam warna-warni," ujar Lio kegirangan. Terlihat sekali jika laki-laki bernama Lio itu sangat gembira mendapat ayam warna-warni.

"Gue kira apaan. Ternyata cuma ayam warna-warni," sahut Lea malas. Ternyata ekspetasinya terlalu tinggi.

"Pokoknya nanti ayam warna-warninya mau gue rawat sepenuh hati seperti kedelai hitam malika yang ku besarkan seperti anak sendiri."

"Lo seneng gue ikut seneng," ucap Lea kepada sang kembaran.

Lio berjalan keluar kamar. "MELETUS BALON HIJAU DOOR!" laki-laki itu kembali bernyanyi dengan suara lebih keras dari sebelumnya.

"WOY BERISIK!" gertak Alaska terbawa emosi.

Lea meringis mendengar suara menggelegar dari kedua abangnya. Bisa-bisa telinganya ikut budek jika setiap hari harus mendengar suara toa kedua abangnya itu.

ALASKA [ TERBIT ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang