40. HARI SIAL

20.8K 2K 179
                                    

Jangan lupa ramaikan komen disetiap paragraf!

Vote dulu nanti lupa!

Follow juga kalau suka dengan cerita ini!

Follow juga kalau suka dengan cerita ini!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

40. Hari sial

----

Saat ini Juan sedang berada di depan pintu kamar Alaska. Bahkan Juan juga sudah beberapa kali mengetuk pintu namun Alaska belum membuka pintu kamarnya yang terkunci.

"Kak Aska," panggil Juan.

Setelah lumayan lelah Juan mengetuk pintu dan juga memanggil nama sang pemilik kamar. Akhirnya pintu kamar terbuka memperlihatkan Alaska dengan setelan pakaian rapih. "Kenapa?"

Juan tidak menjawab pertanyaan Alaska namun anak itu justru terlihat seperti sedang mengendus sesuatu. "Kak Aska wangi banget emang mau kemana?"

Alaska menjawab. "Main."

"Main perosotan?"

"Emang gue anak kecil. Gue mau main sama temen-temen gue. Asal lo tau gue ini anak geng motor."

Juan memicingkan matanya. "Kak Aska beneran anak geng motor? Tapi kenapa muka Kak Aska malah kaya kriminal."

"Kriminal pala lo!" sahut Alaska kesal.

Alaska turun menuju lantai bawah begitu juga Juan. Anak kecil itu masih setia mengikuti Alaska.

"Kamu mau kemana?" tanya Alma ketika melihat anaknya sudah terlihat rapih dan juga wangi.

"Mau ke markas. Boleh nggak?" Alaska berbalik bertanya kepada sang Mama.

"Boleh."

"Aku mau ikut," ujar Juan bersemangat.

Alaska menunduk melihat Juan. "Nggak usah. Nanti di cari Mama lo."

"Tapi kata Mama boleh." Juan berusaha membujuk Alaska.

"Emang lo udah minta izin?"

Juan menggeleng polos. "Belum."

"Ajak aja. Nanti Papa yang ngizinin sama orang tuanya Juan," ujar Farel ikut menimbrung.

"Males ah ribet. Masa mau ngumpul sama temen-temen bawa anak kecil."

Farel menutup laptop yang ada di hadapannya. "Katanya minta adek lagi. Hitung-hitung sekarang latihan dulu."

ALASKA [ TERBIT ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang