49. SEBUAH FIRASAT

27.2K 2.1K 1.5K
                                    

Vote dulu nanti lupa!

Follow juga kalau suka dengan cerita ini!

Follow juga kalau suka dengan cerita ini!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

49. Sebuah firasat.

----

Alaska bersama kedua adik kembarnya sedang mencuci motor di depan rumah. Sebenarnya mereka bisa saja membawa motor yang sedang mereka cuci ke tempat cucian motor. Namun Lea melarang karena dirinya ingin bermain air.

"Jancok muka gue!" umpat Lio ketika busa cucian motor mengenai wajahnya karena ulah Lea.

"Sorry, Bang. Gue sengaja," ucap Lea sambil menahan tawanya. Perbuatannya memang karena unsur kesengajaan untuk mengerjai Lio.

"Sengaja pala lo! Lo nggak liat muka gue udah kaya sepet cucian piring!" marahnya lagi.

Lea mengerucutkan bibirnya. "Abang, liat Lio marahin Lea," adunya kepada Alaska. Lea menyebut dirinya menggunakan namanya hanya di depan orang tuanya dan juga Alaska. Berbeda ketika berbicara dengan Lio.

"Lo pernah kelilipan ember belum?" tanya Alaska.

Lio menggeleng polos.

Alaska mengambil ember dan ingin di lemparkan kepada Lio. Supaya adiknya itu tau bagaimana rasa kelilipan ember.

Dengan cepat Lio mengelak. Padahal ia tau jika Alaska hanya pura-pura ingin melemparnya menggunakan ember. Namun Lio hanya mewaspadai jika sewaktu-waktu ember tersebut benar-benar melayang mengenai wajahnya.

"Dulu pernah deng. Tapi dalam mimpi." Lio menunjukan cengiran polosnya.

Lea menjulurkan lidahnya. "Mampus di marahin Abang."

"Awas lo ya." Lio mengarahkan selang air yang masih mengalir tepat di wajah Lea.

Lea memekik histeris ketika air tersebut mengenai wajahnya. "LIO ANJING! LIAT MUKA SAMA BAJU GUE BASAH!!"

Alaska sampai kaget mendengar umpatan yang keluar dari mulut sang adik perempuannya itu. Sepertinya Lea akan terlihat polos hanya di depannya dan di depan keluarga. Tapi jika berhadapan dengan Lio. Lea akan berubah menjadi bar-bar. Sangat menunjukan jika mereka partner berantem yang sangat baik.

Lea mengejar Lio sambil mengacungkan sendal yang siap melempar kembarannya itu. Keduanya berlari kesana-kemari hingga tidak sengaja menendang ember berisikan air sabun yang Alaska gunakan untuk mencuci motornya.

"Kurang asem!" bukan sedang mengumpat namun Alaska justru terkejut ketika ember di depannya tiba-tiba melanting jauh.

"Maaf, Bang. Gara-gara Lio," tuduh Lea sambil melihat sang kembaran.

"Kenapa nyalahin gue?" tanya Lio ketika dirinya yang di salahkan.

"Karena cowok selalu salah," ucap Lea.

ALASKA [ TERBIT ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang