08. BERAKHIRNYA HUBUNGAN

29.6K 2.8K 209
                                    

Vote dulu nanti lupa!

Follow juga kalau suka dengan cerita ini!

Follow juga kalau suka dengan cerita ini!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

08. Berakhirnya hubungan

-----

Dewangga terus mengikuti Jihan yang berjalan di depannya. Keduanya tidak sengaja bertemu saat diparkiran namun Jihan langsung melarikan diri setelah melihat kehadiran Dewangga di sana.

"Jihancok tungguin gue," ujar Dewangga sambil terus mengikuti Jihan yang berjalan cepat di depannya.

"Jangan sampe ini sepatu masuk ke dalam mulut lo!" ancam Jihan sambil mengangkat satu kakinya.

"Tau nggak, Han? Kalo lo marah-marah gini gue makin suka," kata Dewangga sambil mengedipkan matanya.

"Gue jijik tau nggak!" Jihan kembali melangkahkan kakinya mencoba menghindari Dewangga.

Dewangga yang tidak kenal lelah kembali mengikuti Jihan. Ibarat besi dan magnet keduanya akan selalu ingin menyatu jika bertemu. "Jihan tungguin."

"Berhenti ngikutin gue!" marah Jihan ketika melihat Dewangga masih terus berjalan dibelakangnya.

"Terus gue dimana? Jalan didepan lo? Biar sekalian latihan jadi imam," sahut Dewangga mencoba menggoda Jihan.

"Jangan sampai lo jadi imam gue!" ketus Jihan. Amarah Jihan semakin memuncak tak kala Dewangga terus mengganggunya.

"Yakin nggak mau? Padahal gue pengen banget berumah tangga sama lo."

"Tapi gue nggak mau. Gue benci sama lo," ketus Jihan.

"Yaudah kalo nggak mau. Nanti gue berumah tangga sama Popo aja," ujar Dewangga kemudian melanjutkan langkah kakinya melewati koridor yang berbeda dengan Jihan.

Jihan menatap nanar Dewangga sudah pergi meninggalkannya. Jihan sendiri merasa jika dirinya sudah berlebihan kepada laki-laki itu. Padahal keduanya mengakhiri hubungan secara baik-baik.

Kelas IPS 1 heboh lantaran guru yang mengajar hari ini berhalangan hadir. Keberuntungan Alaska dan kawan-kawan agar bisa bermain futsal. Sebenarnya Alaska merupakan kapten futsal yang dipilih langsung oleh kapten futsal sebelumnya yang kini sudah lulus.

"Joko tingker ngombe dawet. Jo di piker marai mumet." Dewangga melepas seragam yang melekat ditubuhnya menyisakan kaos berwarna hitam didalamnya seragam tersebut kemudian diputar-putar di udara selayaknya baling-baling.

"Belum minum obat, Wa?" tanya Malven.

"Obat gue habis," jawab Dewangga asal.

"Pantes gilanya langsung kumat," ejek Abimanyu terhadap Dewangga.

"Minum baygon aja, Wa. Dijamin gilanya langsung hilang," timpal Alaska.

"Orangnya juga ikut hilang," tambah Malven.

ALASKA [ TERBIT ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang