07. BERAKHIR MASA SKORS

28.3K 2.7K 165
                                    

Vote dulu nanti lupa!

Follow juga kalau suka dengan cerita ini!

Follow juga kalau suka dengan cerita ini!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

07. Berakhir masa skors

-----

Kini Alaska sedang menunggu Abel di depan gerbang. Tadi laki-laki itu sudah mengirim pesan kepada Abel bahwa dirinya akan menjemput namun hanya menunggu didepan gerbang kerena memang sanksi skors dari pihak sekolah belum berakhir.

Alaska mengenakan kemeja bermotif kotak-kotak yang dibiarkan tidak terkancing hingga memperlihatkan kaos berwarna putih didalamnya. Tidak lama bibir laki-laki itu tertarik membentuk sebuah senyuman tak kala melihat Abel berjalan ke arahnya.

"Udah nunggu dari tadi?" tanya Abel kepada Alaska.

"Baru aja."

"Seharusnya kalo emang lagi di skors nggak usah jemput. Takutnya malah ngerepotin kamu."

"Gue nggak ngerasa direpotin. Justru dengan cara ini gue bisa nyenengin pacar," balas Alaska.

Alaska memberikan helm kepada Abel untuk di pakai oleh perempuan itu. Namun saat memakai helm. Abel terlihat kesusahan mengancingkan pengait pada bagian bawah helm tersebut dengan sigap Alaska mengulurkan tangannya guna membantu Abel memasangkan pengait helm agar terpasang dengan benar.

"Mau makan dulu?" tanya Alaska.

"Boleh deh. Aku juga udah lapar," jawab Abel yang kini sudah duduk di boncengan.

"Makan di restoran mana?"

"Nggak usah di restoran. Di warung geprek langganan kita aja," jawab Abel yang langsung dibalas anggukan oleh Alaska.

Motor yang dikendarai Alaska melaju dengan kecepatan sedang meninggalkan area sekolah. Setelah beberapa menit kemudian motor tersebut berhenti di depan warung geprek sederhana yang sudah menjadi langganan mereka sejak awal berpacaran.

"Pesan dua porsi ya, Bu," ujar Alaska kepada sang penjual.

"Siap, den."

Alaska menarik tangan Abel untuk mencari tempat duduk setelah mendapat kursi dan meja yang masih kosong Alaska menarik satu kursi agar di duduki oleh Abel. Tidak perlu menunggu waktu lama dua porsi ayam geprek sudah tersaji di depan mereka.

"Kenapa cewek suka kulit ayam?" tanya Alaska sambil memindahkan kulit ayam miliknya di piring Abel. Karena Alaska tau jika Abel menyukai kulit ayam.

"Nggak tau. Tapi aku suka."

"Itu sambalnya jangan dihabisin," peringat Alaska.

"Iya enggak." tentu Abel akan menuruti setiap larangan yang dilontarkan Alaska kepadanya.

"Dulu waktu nyokap gue hamil suka banget makanan pedas makanya pas gue lahir jadi kaya setan," kata Alaska lalu tertawa pelan. Abel justru ikut tertawa ketika Alaska terang-terangan menyebut dirinya seperti setan. "Kok jujur?"

ALASKA [ TERBIT ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang