13. AMNESIA

28.8K 2.8K 282
                                    

Hai hai

Call me tasya

Jangan lupa ramaikan komen di setiap paragraf!

Vote dulu nanti lupa!

Follow juga kalau suka dengan cerita ini!

13

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

13. Amnesia

----

Di sepanjang lorong rumah sakit Yasmine berusaha menyamakan langkah kakinya dengan brankar yang membawa Alaska yang berbaring diatasnya.

"Sebaiknya anda tunggu di luar. Kami akan segera memeriksa pasien," ujar suster ketika Yasmine hendak ikut masuk ke dalam ruang IGD.

Yasmine menghapus air matanya yang sejak tadi mengalir. Penampilannya sudah sangat berantakan. Sebagian baju yang ia kenakan sudah berwarna merah akibat terkena darah milik Alaska.

"Yasmine," Gara berjalan mendekati Yasmine.

"Ngapain lo kesini?" tanya Yasmine dengan suara ketus.

"Maafin gue, Yas. Gue nggak sengaja. Gue juga nggak bermaksud buat Alaska sampai kaya gini."

Plak!

Yasmine memberikan tamparan di pipi Gara. "Lo itu jahat! Lo nggak punya hati!"

"Gue beneran nggak sengaja." Gara berusaha meraih tangan Yasmine namun langsung ditepis oleh perempuan itu.

"Alaska salah apa sih sama lo? Apa karena Alaska berhasil dapetin Abel sedangkan lo nggak bisa? Abel juga nggak beneran cinta sama Alaska. Dia cuma manfaatin situasi supaya bisa jadi mata-mata atas perintah abangnya."

"Lo juga nggak tulus pacaran sama gue? Gue cuma lo jadiin pelampiasan dan bahan balas dendam. Tapi kenapa lo nggak terima waktu gue minta putus."

"Gue minta maaf. Niat awal gue emang nggak baik. Tapi setelah berjalannya waktu gue sayang sama lo. Makanya gue nggak mau putus dari lo."

"Niat awal lo udah nggak baik. Makanya hubungan kita nggak pernah baik." Yasmine menatap Gara dengan tatapan marah.

"Gue tau gue salah. Gue akan tanggung jawab dan  gue akan nyerahin diri ke polisi," ujar Gara.

"Bagus kalo niat lo kaya gitu. Tapi apa lo bisa pastiin Alaska baik-baik aja di dalam sana. Enggak, kan!" Yasmine menunjuk pintu ruangan IGD yang masih tertutup.

Gara mengusap wajahnya kasar kemudian  menyenderkan tubuhnya di dinding. Jika boleh jujur ia juga tidak mau semua ini terjadi. Apalagi kondisi Alaska sampai seperti ini.

ALASKA [ TERBIT ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang