23. BATAL TUNANGAN

24.6K 2.3K 490
                                    

Hai hai

Call me tasya

Jangan lupa ramaikan komen di setiap paragraf!

Vote dulu nanti lupa!

Baca chapter ini jam berapa?

Follow juga kalau suka dengan cerita ini!

500 VOTE + 300 KOMEN!

500 VOTE + 300 KOMEN!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

23. Batal tunangan

----

Alaska mengikuti taksi yang tumpangi Yasmine menggunakan motor miliknya. Entah kenapa cuaca tiba-tiba mendung lalu tidak lama setelah itu langsung turun hujan. Alaska menutup kaca helm yang melekat di kepalanya lalu menambah laju kecepatan motornya agar bisa menyamai taksi yang di tumpangi Yasmine.

"Yasmine. Maafin gue," teriak Alaska. Walaupun sebenarnya suara Alaska dari dalam mobil hanya terdengar pelan. Apalagi di luar sedang turun hujan.

"Maaf bertanya. Itu pacarnya?" tanya supir taksi.

"Bukan. Saya tidak kenal," jawab Yasmine.

"Kirain mbaknya kenal. Saya lihatnya kasihan. Apalagi mas itu kehujanan."

Yasmine melihat Alaska dari kaca mobil bagian belakang. Benar saja laki-laki itu memang sudah basah kuyup akibat kehujanan.

Mobil taksi itu mulai memasuki area perumahan. Tidak berselang lama supir taksi itu menghentikan mobil yang dikendarainya tepat di depan rumah Yasmine. Setelah turun dari taksi. Yasmine  langsung berlari memasuki rumah tidak lupa mengunci gerbang agar Alaska tidak bisa masuk.

Dengan keadaan tubuh yang sudah sangat basah. Alaska memberhentikan motornya di depan rumah Yasmine. Mencoba membuka gerbang namun terbang tersebut sudah di kunci.

Alaska mengusap wajahnya kasar lalu memeriksa luka gores di tangannya yang terasa perih akibat  terkena air hujan. Laki-laki itu memilih tetap berada di sana sampai Yasmine memberikan  kesempatan agar bisa menjelaskan alasan atas masalah yang terjadi.

Dua jam kemudian hujan baru berhenti. Dari kamarnya Yasmine dapat melihat jika motor Alaska masih berada di depan gerbang. Itu artinya Alaska juga masih berada di sana.

"Kenapa harus bohong. Padahal lo tau kalo gue paling nggak suka di bohongin," ucap Yasmine sambil menatap kearah gerbang.

Yasmine mengambil handuk di dalam lemari kemudian keluar dari kamarnya untuk menghampiri Alaska. Nyatanya rasa empati itu masih ada di dalam diri Yasmine.

ALASKA [ TERBIT ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang