"Aku sekarang udah nggak takut lagi, loh, bikin telor ceplok." kata Glitzy dengan memeluk Jax dari depan sambil Jax memakai dasi.
Jax tertawa kecil, "kamu udah nggak takut lagi?"
Glitzy mengangguk, "biasanya aku paling males kalo bikin telor ceplok. Tapi, berkat Mami, udah nggak takut lagi."
"So proud of you!" Jax mencubit gemas pipi Glitzy lalu membuka laci berisi jam tangannya.
Glitzy tersenyum senang dan mendekati Jax di mana Jax tertawa saat Glitzy kembali memeluknya, kali ini dari belakang. "Kamu jangan kerja dong, kasihan banget aku, belum ada seminggu kita nikah udah ditinggal kerja."
"Jumat sampe Minggu aku nggak kerja, di situ kita puas-puasin berdua, oke?" Jax menoleh sejenak ke belakang sambil memakai jam tangannya.
"Oke, deh." balas Glitzy dengan pipi yang menempel pada punggung Jax. "Sayang." panggil Glitzy.
"Saya?" balas Jax.
"Kamu beneran udah lupain Kak May, 'kan?" tanya Glitzy.
Jax mengerutkan dahi dan balik badan bersamaan dengan jam tangan yang sudah melingkar di pergelangan tangan. "Kenapa kamu nanya kayak gitu?"
"Menurut aku, Kak May kayak nyesel gitu deh nikah sama Jay."
Jax langsung teringat dengan percakapan juga kalimat May saat mereka bertemu di ruang tamu. "Kamu ragu sama aku?"
Glitzy menggeleng dengan cepat. "Enggak kok, justru aku yakin banget sama kamu. Ya, aku cuma nanya."
Jax menyentuh kedua pipi Glitzy. "Di depan May langsung, aku bilang kalo aku sama dia yang dulu udah mati. Jujur, aku juga ngerasa Jay nyesel, kayak... Dia itu pengen deketin kamu lagi."
Glitzy membulatkan mata. "Masa, sih?"
Jax mengangguk. "Makanya, kalo Jay deketin kamu, sikap dia yang biasanya cuek ke kamu terus mendadak pengen akrab, jangan kamu ladeni. Jay itu nekat orangnya, apa yang dia mau harus terwujud tanpa mikirin orang lain."
Glitzy tampak kesal. "Bisa-bisanya aku pernah suka sama dia. Oke, kalo nggak ada kamu, aku bakal sama Mami terus."
Jax mengangguk, "good."
"Mama butuh uang." ucap Inara yang baru saja datang bertamu ke rumah sang anak.
"Jay yang handle keuangan." balas May sambil memainkan ponselnya.
"Jadi, Mama harus tunggu suami kamu itu pulang?" tanya Inara sambil menatap jam dinding yang menunjukkan pukul 08:17 pagi.
"Terserah." balas May lagi.
Inara menghela napas panjang. "Suami kamu yang malah nggak ada apa-apanya sekarang. Kenapa coba kamu bodoh banget sampe mau lakuin itu sama Jay? Seenggaknya, tunggu Jay jadi raja dulu kalo emang kamu mau rebut Jay dari perempuan itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Regrets [COMPLETED]
Teen FictionDi saat Jax dan Glitzy diselimuti kebahagiaan setelah resmi menjadi sepasang suami istri, di saat itulah Jay dan May merasakan penyesalan dan dipenuhi kekacauan.