The Regrets-19

2.1K 464 205
                                    

Minimal komen 200 (17:30-19:00 WIB) ➡️ UP!

Minimal komen 200 (17:30-19:00 WIB) ➡️ UP!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tambah lagi, Irene, jangan malu-malu." ujar Winnie sambil mendekatkan mangkuk kaca berisi daging.

"Iya, Bu." Irene mengangguk sambil tersenyum.

"Jangan panggil ibu deh, oma aja." ujar Winnie lagi dan Irene membalasnya dengan tawa.

Melihat keadaan ruang makan terasa hangat, Jay ingin sekali bercerita, ikut bersuara dengan orang-orang yang ada di sekitarnya. Jay juga ingin sekali memberitahu Jax jika Irene adalah anak kecil yang pernah Jay lempar dengan es krim.

"Jax." panggil Jay dan Jay menutup rapat mulutnya ketika semua mata tertuju kepadanya.

"Apaan?" tanya Jax.

Jay menatap bergantian orang-orang yang ada di sekitarnya yang tampak kembali fokus pada makanan masing-masing.

"Dia cewek yang pernah gue lempar es krim." kata Jay seraya meyendokkan nasi beserta daging.

Jax tampak bingung dengan kalimat Jay barusan.

"Oh, iya." Irene mulai bersuara lalu menatap Jax. "Kamu nggak inget, ya? Saya anak kecil yang pernah duduk sendirian di ayunan, terus kalian dateng dan Jayden ajak saya kenalan, saya waktu itu lagi sedih karena harus pindah ke Bali. Ya udah, karena saya cuekin Jayden, Jayden lempar saya pake es krim."

Kedua mata dan mulut Jax terbuka. "Iya, aku inget. Oh, kamu ternyata orangnya." Jax terkekeh dengan para orang tua yang tampak bingung.

"Mi, Mami inget waktu Jax sama Jay ketauan makan es krim padahal nggak boleh? Di waktu itu Jay lempar... Irene? Lempar Irene pake es krim karena kesel nggak mau diajak kenalan." Jax tertawa dan saat yang lainnya mengerti, mereka pun ikut tertawa.

"Ya ampun, bisa-bisanya kalian masih inget." Winnie tampak takjub.

Gwen tersenyum terharu melihat suasana saat ini, sudah lama ruang makannya tidak terasa hangat karena kebersamaan dan keceriaan, beban yang Gwen rasakan pun perlahan mulai menghilang.

Gwen tersenyum terharu melihat suasana saat ini, sudah lama ruang makannya tidak terasa hangat karena kebersamaan dan keceriaan, beban yang Gwen rasakan pun perlahan mulai menghilang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Regrets [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang