Minimal vote 350, minimal komen 200 (17:30-19:00) ➡️ UP!
Glitzy yang baru bangun langsung memperhatikan Jax yang tampak sedang buru-buru sampai benda-benda yang ada di meja rias milik Glitzy berjatuhan.
"Kamu mau pergi tanpa cium aku?" tanya Glitzy melihat Jax berjalan ke arah pintu.
Jax menoleh dan baru sadar jika Glitzy sudah bangun. "Aku udah telat banget, Sayang." Jax menunjuk sejenak ke arah jam.
"Ih, cium aku dulu apa salahnya?" Glitzy memasang ekspresi sedih.
Jax menatap jam tangannya lalu menatap Glitzy. Glitzy tersenyum melihat Jax mendekat kepadanya, berjalan dengan cepat lalu membungkukkan badan dan menciumnya.
Posisi Jax yang tadinya berbungkuk sudah berubah menjadi berlutut dengan mereka berdua yang masih berciuman. Jax menjauhkan wajahnya dari wajah Glitzy di mana Glitzy tampak senang dengan terus menyunggingkan senyum.
Glitzy tertawa sambil menyentuh pipi Jax karena Jax kembali menciumnya tetapi dengan waktu yang singkat kali ini.
"Kita kalo ciuman nggak pernah bentar makanya aku sempet nolak tadi." kata Jax sambil merapikan rambut yang sempat diremas oleh Glitzy.
"Lho, kenapa aku nggak dipeluk?" tanya Glitzy saat Jax hendak membuka pintu.
Jax kembali mendekati Glitzy dan memeluk perempuan itu. "Bye." kata Jax setelah mencium kening Glitzy.
"See you." kata Glitzy mengkoreksi bukan membalas ucapan Jax tadi.
"Oh, right. See you and love you." Jax mengangguk dan benar-benar keluar dari kamar tanpa Glitzy menghambatnya lagi.
Glitzy tersenyum sambil menggeliat lalu mengusap-usap sprei dengan kakinya."I love you the most, Jax." gumam Glitzy sambil memeluk erat bantal milik Jax.
"Menurut gue, waktu gue dateng ke apart lo, nggak ada yang namanya selingkuh, sih." kata Jay.
"Kamu yakin? Kamu dateng ke rumah perempuan lain tanpa kasih tau istri kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Regrets [COMPLETED]
Teen FictionDi saat Jax dan Glitzy diselimuti kebahagiaan setelah resmi menjadi sepasang suami istri, di saat itulah Jay dan May merasakan penyesalan dan dipenuhi kekacauan.