Akhir-akhir ini, Jax selalu datang terlambat ke kantor karena semakin hari, Glitzy semakin manja. Jax baru boleh pergi bekerja ketika sudah menyuapi Glitzy makan. Seperti sekarang, Jax sedang menyuapi Glitzy sandwich yang ia buat sendiri dengan keadaan Glitzy yang baru saja bangun tidur.
"Enak?" tanya Jax.
Glitzy mengangguk sambil mengunyah dan Jax tertawa melihat Glitzy tampak masih mengantuk.
"Abis ini kamu bisa bobok lagi." ujar Jax seraya menyingkirkan rambut Glitzy yang menempel di dekat bibir Glitzy.
"Aku ngantuk mulu akhir-akhir ini, pengen tidur terus." kata Glitzy lalu membuka mulut untuk menerima suapan sandwich dari Jax.
"Kayaknya karena sering-sering aku bilang jangan bikin Mami capek, anak kita jadi ngerti deh sampe buat Maminya pengen tidur terus." kata Jax.
Glitzy tertawa, "langsung dengerin apa kata Daddynya. Anak baik." Glitzy mengusap-usap perutnya.
"Last bite, let's go." Jax mendekatkan sandwich gigitan terakhir pada Glitzy dan Glitzy langsung melahapnya.
"Sayang, aku mau street food deh." kata Glitzy.
"Kamu mau pergi keluar untuk street food?"
"Enggak, makanannya dibawa ke sini."
Jax mengangguk sambil berdiri karena Glitzy sudah selesai sarapan. "Ya udah, kamu pesen aja mau makanan apa."
"Aku tuh pengen ala-ala street food. Buat rumah kita jadi street food, street food dari berbagai macam negara ada di rumah ini. Ntar pake meja, ditaruh di meja terus di depan meja ada spanduk nama makanan sama negara asalnya."
Jax terdiam sejenak. "Di mana kita bisa dapet street food dari negara lain? Belum tentu ada di jual di sini, Sayang."
"Tapi, aku pengen banget! Ntar kita panggil keluarga kita untuk nyobain bareng-bareng."
"Mungkin nanti aku bakal minta orang yang ngerti bikin makanan dari luar negeri karena nggak mungkin juga kita beli langsung ke negara asalnya." kata Jax.
"Nggak masalah, harus hari ini, ya."
"Apa?" Jax langsung berhenti melangkah dan menatap Glitzy.
"Hari ini, Sayang. Pokoknya harus hari ini, love you!" Glitzy tersenyum manis sambil membentuk hati dengan tangannya.
Jay membawa Nigel ke kantor di mana ini bukan yang pertama kalinya, jika tidak ada meeting atau makan siang bersama dengan klien, Jay akan membawa Nigel walaupun sesekali Nigel akan merengek karena merasa bosan.
Jay yang sudah menyelesaikan pekerjaannya sebelum jam makan siang, mengambil Nigel yang semula berada di ayunan elektrik dan memposisikan anaknya menjadi berdiri agar memudahkan Jay dalam mencium Nigel.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Regrets [COMPLETED]
Teen FictionDi saat Jax dan Glitzy diselimuti kebahagiaan setelah resmi menjadi sepasang suami istri, di saat itulah Jay dan May merasakan penyesalan dan dipenuhi kekacauan.