The Regrets-06

2.4K 496 137
                                    

May menatap Jay yang baru saja masuk ke kamar. "Mama butuh uang, seratus juta."

"Enak banget laporannya." balas Jay sambil melepas kancing kemejanya.

"Terus aku harus kasih tau siapa sedangkan uang, kamu yang pegang?"

"Masak nggak?" tanya Jay yang sudah shirtless.

May mengangguk sambil memainkan ponselnya.

Jay mengeluarkan sebatang rokok dan membakar ujungnya, Jay duduk di tempat tidur sedangkan May duduk di sofa.

Jay dan May sama-sama diam, sibuk dengan pikiran masing-masing. Walaupun May sedang bermain ponsel, pikirannya seutuhnya tertuju pada Jay sementara Jay juga sedang memikirkan May.

"Kamu beneran mau cerai?" tanya Jay.

May merasa sakit hati dengan pertanyaan Jay barusan. "Kenapa nanya kayak gitu? Kamu juga mau cerai berarti?"

Jay menoleh, "aku cuma nanya."

May diam.

"Kalo kita cerai..."

"Can you just shut the f*ck up?" potong May karena kupingnya mulai sakit mendengar kata cerai yang Jay lontarkan.

"Kalo kita cerai, Mama kamu makin tersiksa dong karena nggak ada yang bisa kirimin uang ke dia." Jay tertawa kecil.

"Nggak ada kata lain selain cerai?" May semakin risih.

Jay beranjak dan pergi mendekati asbak dan ia matikan rokoknya di sana. "Ada, sex."

May menatap Jay di mana Jay menunjuk ke arah tempat tidur dengan menggerakan dagu.

"You're my wife, kamu wajib layani aku di tempat tidur."

May menghela napas lalu meletak ponselnya dan naik ke tempat tidur.

Gwen datang ke rumah Jay sambil membawa pisang cokelat yang ia buat bersama Glitzy, Gwen datang sendirian ke rumah Jay lewat garasi karena pintu yang tidak pernah dikunci adalah pintu yang menjadi penghubung antara garasi dan bagian dalam rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gwen datang ke rumah Jay sambil membawa pisang cokelat yang ia buat bersama Glitzy, Gwen datang sendirian ke rumah Jay lewat garasi karena pintu yang tidak pernah dikunci adalah pintu yang menjadi penghubung antara garasi dan bagian dalam rumah.

"Gila kamu!"

Gwen langsung berhenti melangkah dan menatap ke atas dengan raut terkejut karena ia baru saja mendengar suara May. Gwen yang ingin pergi ke lantai atas langsung mengurungkan niat saat melihat May keluar sambil mengikat tali jubah tidur perempuan itu, May tampak sangat marah dan tidak menyadari keberadaan Gwen.

Gwen pun memilih untuk pulang dengan perasaan yang campur aduk, tidak tenang salah satunya. Bagaimana bisa seorang ibu menjadi tenang saat mengetahui jika keadaan rumah tangga anaknya sedang tidak baik-baik saja.

"Loh, kenapa nggak kamu kasih?" tanya Morgan saat melihat Gwen pulang dengan masih memegang piring yang tertutupi oleh tisu.

"Hah? Kayaknya mereka udah tidur, deh." Gwen tersenyum kecil sambil berjalan ke dapur.

The Regrets [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang