The Regrets-08

2.3K 481 208
                                    

Jax merenggangkan otot-ototnya dengan pekerjaan yang sudah selesai, Jax menatap jam tangannya yang menunjukkan pukul 15:46 di mana sebentar lagi, jam pulang kantor akan tiba. Untuk Glitzy, perempuan itu sudah pulang bersama Gwen.

Jax bangkit berdiri dan membereskan mejanya, saat sedang membereskan meja, Jax menoleh pada pintu ruangannya yang dibuka oleh Jay. Tubuh Jax yang sedikit berbungkuk mulai tegak meliha Jay datang dengan langkah cepat ditambah wajah yang tampak marah.

Bugh!

Jay baru saja melayangkan sebuah pukulan ke wajah Jax dan karena pergerakan Jay yang begitu tiba-tiba, Jax tidak dapat menahannya di mana posisi Jax langsung terjatuh ke lantai. Saat Jax sedang berbaring di lantai, di saat itu jugalah Jay kembali memukul Jax dan Jax berusaha menangkis tangan Jay tetapi pergerakan Jay sangat cepat.

Morgan yang datang ke ruangan Jax dengan maksud ingin pulang bersama laki-laki itu terkejut melihat apa yang terjadi.

"JAYDEN!" seru Morgan yang langsung menarik Jay dan mendorong laki-laki itu sampai menabrak dinding dengan keras. "WHAT THE F*CK ARE YOU DOING?!" tanya Morgan dengan sangat keras lalu menatap Jax yang sedang meringis kesakitan.

Morgan mendekati Jay lalu ia remas kerah kemeja laki-laki itu. "Are you nuts?!" (Apakah kamu gila?).

Jay menatap Jax. "Lo pernah bilang kalo gue bukan abang lo lagi? Sama, lo juga bukan adek gue lagi! Lo bukan kembaran..."

Plak!

Morgan menampar Jay.

"Shit." Jay tertawa kecil sambil menyentuh sejenak pipinya yang terasa sangat perih dan panas, begitu juga hatinya.

"What's wrong with you? Huh? Jay..." Morgan terdiam dan seketika kehabisan kata-kata.

"Kenapa sih aku harus punya kembaran? Kembaran yang sok suci kayak dia, semua berpihak ke dia sampe Mami ancem aku untuk jangan rusak rumah tangga dia. SEMUA BERPIHAK KE LO, JAXSON!"

"Shut up goddamn it!" Morgan menatap tajam Jay. Morgan mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi seseorang. "Ke ruangan Jaxson, sekarang! Bawa Jaxson ke klinik." Morgan menaruh ponselnya di meja dengan bantingan dan tidak lama datanglah dua orang laki-laki yang tampak terkejut dengan keadaan wajah Jax yang babak belur. Tanpa bertanya apa-apa, dua orang itu langsung pergi membawa Jax ke klinik yang ada di perusahaan.

Morgan menghela napas lalu meremas bahu Jay. "Tadi apa? Mami ancem kamu? Iya, Mami emang lebih sayang sama Jax. Dan, kalo kamu udah tau kayak gitu, jangan pukulin Jax kayak tadi, karena apa? KARENA MAMI CUMA BAKAL LEBIH BENCI SAMA KAMU! ASSHOLE!"

Morgan mengarahkan telunjuknya pada Jay. "Kalo kamu mau kasih sayang Mami rata, jadi sodara yang baik untuk Jax. Jax sama sekali nggak pernah sakitin kamu, Jay, kamu yang selalu sakitin Jax. Kamu mau kasih sayang sama rata, tapi, kelakuan kamu bajingan."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Regrets [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang